Imbas Crypto Winter, Pendapatan Perusahaan Fintech Terus Mengalami Penurunan
Coinbase, yang memiliki eksposur terbesar terhadap volatilitas kripto, telah kehilangan lebih dari tiga perempat kapitalisasi pasarnya tahun ini.
Penulis: Nur Febriana Trinugraheni
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews, Nur Febriana Trinugraheni
TRIBUNNEWS.COM, NEW YORK - Wall Street telah menurunkan ekspektasi pendapatan untuk perusahaan teknologi finansial (fintech) Coinbase dan Block, imbas terjadinya crypto winter.
Pertukaran kripto Coinbase diperkirakan akan melaporkan kerugian yang diterima perusahaan ini selama kuartal kedua tahun ini.
Sementara perusahaan pembayaran yang dipimpin mantan CEO Twitter Jack Dorsey, Block, kemungkinan mengalami penurunan laba sebesar 70 persen.
Baca juga: Pasar Kripto Menghijau di Tengah Ketegangan AS-China yang Meningkat
Coinbase, yang memiliki eksposur terbesar terhadap volatilitas kripto, telah kehilangan lebih dari tiga perempat kapitalisasi pasarnya tahun ini.
“Untuk Coinbase, ini akan menjadi 12 hingga 18 bulan yang sangat sulit,” kata analis senior di Mizuho Securities USA, Dan Dolev, yang dikutip dari Reuters.
Sedangkan Block, yang sebelumnya bernama Square, telah kehilangan lebih dari setengah nilai pasarnya di tengah kekalahan pasar saham tahun ini.
Aksi jual cryptocurrency telah menyeret banyak perusahaan di sektor ini, dengan beberapa mencari perlindungan dari kebangkrutan. Bitcoin, mata uang kripto terbesar, hampir setengah nilainya telah turun tahun ini.
“Mungkin ada potensi pengurangan jumlah karyawan dua digit (di Coinbase) di beberapa titik karena biayanya terlalu tinggi,” kata Dolev.
Baca juga: Pasar Kripto Menghijau Meski Ada Ancaman Resesi AS
Menurut analis di perusahaan jasa keuangan Credit Suisse, tingginya persaingan di pasar kripto juga berperan terhadap pelemahan saham fintech. Selain itu, ketatnya regulasi terhadap cryptocurrency, juga menjadi tantangan bagi pasar kripto.
Aplikasi perdagangan online Robinhood Markets Inc, melaporkan penurunan sebesar 44 persen dalam pendapatan di kuartal kedua pada Selasa kemarin. Perusahaan ini juga akan memangkas 23 persen dari tenaga kerjanya.
Crypto Winter adalah istilah di dunia crypto untuk menyebut kondisi berkepanjangan ketika berbagai aset crypto mengalami penurunan harga yang signifikan di bawah tren bullish normal.