Harga Bitcoin Melesat di Atas 21.000 Dolar AS, Industri Kripto Beri Sinyal Pemulihan
Harga BTC mulai naik awal pekan ini setelah pemerintah AS merilis laporan Indeks Harga Konsumen untuk bulan Desember yang turun jadi 6,5 persen.
Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM, NEW YORK – Ditengah badai pemecatan yang menghantam puluhan bursa pertukaran kripto global, harga Bitcoin selama akhir pekan ini mencatatkan kenaikan tajam di atas 21.000 dolar AS pada perdagangan Sabtu (14/1/2023).
Lonjakan ini jadi yang tertinggi dalam dua bulan terakhir, hingga total kapitalisasi pasar industri cryptocurrency melebihi 1 triliun dolar AS hanya dalam 24 jam terakhir, menurut data dari Livemint. Setelah sebelumnya Bitcoin dilanda bear market dan harganya jatuh di kisaran 16.000 dolar AS per keping.
Baca juga: Sempat Ambles, Pasar Bitcoin Diyakini Bisa Rebound Tahun Ini
Harga BTC mulai naik awal pekan ini setelah pemerintah AS merilis laporan Indeks Harga Konsumen untuk bulan Desember yang turun jadi 6,5 persen.
Inflasi Amerika tersebut turun dibandingkan November 2022 yang dipatok di kisaran 7,1 persen. Penurunan ini lantas memberikan isyarat pada para investor akan adanya pelonggaran suku bunga oleh bank sentral AS atau yang dikenal dengan The Fed pada pertemuan pekan depan.
Menguatnya harga pada pasar Bitcoin juga terdorong oleh pengumuman dari pengacara FTX terkait pelunasan utang aset likuid investor sebesar 5 miliar dolar AS.
Meski saat ini harga Bitcoin di pasar Coinmarketcap, Minggu (15/1/2023) melandai di kisaran 20,666 dolar AS akan tetapi hal tersebut tak membuat perdagangan cryptocurrency jeblok, justru koin – koin digital ini mencatatkan raport hijau selama 24 jam terakhir.
Diantaranya Ethereum yang melesat jadi 1.523 dolar AS dari 1.264 dolar AS di pekan lalu, kemudian Polkadot naik 4,41 persen menuju ke 1.523 dolar AS per keping disusul Solana yang bull 3,93 persen menjadi 22.85 dolar AS.
Baca juga: Kapitalisasi Pasar Bitcoin Merosot, dari Aset Paling Berharga ke-8 di Dunia Menuju Posisi ke-26
Selain mengangkat pasar kripto, kenaikan Bitcoin di pekan ini juga telah menurunkan level psikologis sentimen investor pada perdagangan aset digital ke “fear”. Setelah pekan lalu berada di level “extreme fear” yang menandakan bahwa investor terlalu khawatir akan adanya penurunan harga secara berkepanjangan.
Sementara pedagang dan analis teknis tidak dapat memperkirakan secara akurat berapa lama pasar bullish Bitcoin akan bertahan. Namun berdasarkan data historis pasar independen Rekt Capital, Bitcoin saat ini berada di bawah rata-rata pergerakan 200 minggu dan kemungkinan harga Bitcoin telah mencapai dasar makro.