Bitget Siapkan Dana 100 Juta Dolar AS untuk Dukung Proyek Kripto di Asia
Bitget akan fokus pada proyek-proyek di Asia dari tim yang berpengalaman dengan roadmap yang jelas.
Penulis: Nur Febriana Trinugraheni
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews, Nur Febriana Trinugraheni
TRIBUNNEWS.COM, NEW YORK - Platform pertukaran aset kripto Bitget menyiapkan dana 100 juta dolar AS untuk mendukung proyek Web3 generasi berikutnya dengan menyasar perusahaan dan proyek ventura yang ramah Web3 di seluruh dunia.
Dikutip dari Cointelegraph, pertukaran kripto ini akan fokus pada proyek-proyek di Asia dari tim yang berpengalaman dengan roadmap yang jelas.
"Kita dapat melihat bahwa ruang Web3 berkembang dengan cepat dan banyak proyek yang layak mendapatkan dukungan untuk memajukan perkembangan tersebut dan menjadikan Web3 sebagai fenomena global, seperti halnya Web2. Itulah sebabnya Bitget Web3 Fund akan berusaha untuk mencari proyek-proyek yang memiliki dampak paling besar pada proses ini," kata Direktur Pelaksana Bitget, Gracy Chen.
Mitra potensial termasuk diantaranya beberapa pemodal ventura seperti Foresight Ventures, ABCDE Capital, SevenX Ventures dan DAO Maker.
Bitget juga menyebut Dragonfly Capital juga menjadi mitra potensial. Dragonfly Capital baru-baru ini mengumumkan investasi sebesar 10 juta dolar AS di Bitget untuk mendukung ekspansi globalnya.
Sejak diluncurkan pada 2018, bursa kripto Bitget telah menarik lebih dari 80.000 trader dan 380.000 copy trader. Pertukaran kripto ini berencana memperluas perdagangan spot, launchpad, dan produk Bitget Earn pada 2023.
Baca juga: Update Harga Kripto 10 April 2023: Pasar Bitcoin Naik di Atas 28.000 Dolar AS
Bitget baru-baru ini mengakuisisi dompet kripto BitKeep, gateway akses Web3 dengan lebih dari 9,5 juta pengguna, senilai 30 juta dolar AS.
Selama pasar bearish tahun lalu, bursa ini juga meluncurkan dana 200 juta dolar AS untuk melindungi aset pengguna dan memulihkan kepercayaan investor. Bitget berjanji untuk mengamankan nilai dana tersebut selama tiga tahun.
Baca juga: Ternyata 99,5 Persen Investor Kripto Tak Bayar Pajak pada 2022
Bursa ini mengklaim telah menerapkan kebijakan Know Your Customer (KYC) dan Anti-Money Laundering (AML) yang ketat pada tahun lalu untuk menjauhkan pelaku kejahatan dari layanannya.
