Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Cegah Terjadi Predatory Pricing, Ini Langkah yang Dilakukan TikTok-Tokopedia

Keberadaan platform perdagangan lewat sistem elektronik (e-commerce) yang didukung media sosial dinilai berdampak besar mendorong pertumbuhan UMKM

Penulis: Content Writer
zoom-in Cegah Terjadi Predatory Pricing, Ini Langkah yang Dilakukan TikTok-Tokopedia
Istimewa
Menteri Perdagangan Republik Indonesia, Zulkifli Hasan didampingi Presiden Tokopedia Melissa Siska Juminto dan Direktur Eksekutif E-Commerce TikTok Indonesia Stephanie Susilo, di kantor Tokopedia, Jakarta Selatan, Selasa (12/12/2023). 

TRIBUNNEWS.COM - Keberadaan platform perdagangan lewat sistem elektronik (e-commerce) yang didukung media sosial dinilai berdampak besar dalam mendorong pertumbuhan UMKM di Indonesia. 

Namun di sisi lain, ada kekhawatiran potensi terjadinya praktek jual rugi alias predatory pricing, yang mana platform bisa menjual produk dengan harga di bawah biaya produksi sebagai salah satu strategi persaingan. 

TikTok yang telah resmi berkolaborasi dengan Tokopedia menjawab kekhawatiran tersebut. Senin lalu (11/12/2023), keduanya berkolaborasi untuk mendukung pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia. Sebagai salah satu kemitraan strategis ini, bisnis Tokopedia dan TikTok Shop Indonesia dikombinasikan di bawah PT Tokopedia. Dengan demikian, fitur layanan belanja dalam aplikasi TikTok di Indonesia akan dioperasikan dan dikelola oleh PT Tokopedia. 

Kepala Komunikasi TikTok Indonesia Anggini Setiawan mengatakan, perusahaan terus berkomitmen untuk menghadirkan platform yang merangkul dan adil bagi semua pedagang. 

“Kami telah mempersiapkan proses deteksi proaktif serta memonitor lebih dari 1.600 kategori secara ketat, termasuk busana, kosmetik, kebutuhan sehari-hari dan lebih banyak lagi,” ujar Anggini dalam keterangan yang disampaikan kepada TribunNews, dikutip Kamis (14/12/2023).

Anggini menegaskan, “Kami akan mengambil langkah tegas untuk mencegah penawaran harga yang tidak wajar untuk kategori produk tersebut. Hal ini dapat meliputi menghapus produk dengan harga tidak wajar tersebut.”

Sebelumnya, Direktur Eksekutif E-commerce TikTok Indonesia Stephanie Susilo mengatakan bahwa tujuan kolaborasi ini adalah untuk mendukung konsumen dan UMKM Indonesia. Menurutnya, di Indonesia, UMKM lokal telah memainkan peran besar dalam perekonomian dan masyarakat. 

Berita Rekomendasi

Selain itu, selama dua tahun terakhir, lanjut Stephanie, TikTok mampu menghadirkan pengalaman dalam berbelanja yang menghasilkan ekosistem bisnis yang terus bertumbuh, mengakomodasi hampir 6 juta bisnis lokal dan hampir 7 juta kreator affiliate telah menggunakan platform TikTok untuk meningkatkan penghidupan mereka. 

“Kami memiliki hampir 90.000 penjual dan kreator affiliate yang secara aktif terlibat dalam program pelatihan TikTok, seminar, dan program pembelajaran lainnya untuk membantu mereka mengembangkan bisnis,” ucap Stephanie, dalam acara Harbolnas Beli Lokal 12.12 yang digelar TikTok dan Tokopedia, Selasa (12/12). 

“Seiring berkembangnya teknologi, ekonomi digital menjadi salah satu prioritas Indonesia, TikTok bertujuan untuk terus berkontribusi dengan menggunakan kemampuan inovatif kami dan mendukung UMKM di Indonesia,” tambah Stephanie. 

Maka itu, untuk ke depannya, TikTok, Tokopedia, dan GoTo berkomitmen untuk memberikan manfaat yang lebih luas bagi pelaku UMKM di Indonesia melalui e-commerce dan menciptakan lapangan kerja baru. 

Saat ini, lebih dari 90 persen pedagang dalam ekosistem TikTok-Tokopedia adalah pelaku UMKM yang akan mendapatkan dukungan melalui program-program dari TikTok, Tokopedia, dan Grup GoTo, termasuk promosi produk, program pelatihan, dukungan pemasaran, dan pembukaan pusat pengembangan talenta digital di berbagai lokasi di Indonesia. 

Admin: Sponsored Content
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas