GM Ngos-ngosan Penuhi Permintaan Chevrolet Spin
Produksi di pabrik Pondok Ungu, Bekasi, tak mampu memenuhi ekspektasi dan menyebabkan inden mencapai tiga bulan.
Editor: Fajar Anjungroso
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – GM Indonesia mengaku kewalahan dengan pemesanan Chevrolet Spin yang menumpuk. Sementara produksi di pabrik Pondok Ungu, Bekasi, tak mampu memenuhi ekspektasi dan menyebabkan inden mencapai tiga bulan.
"Kami memohon maaf sekaligus mengucapkan terima kasih untuk para konsumen yang bersedia menunggu hingga Spin berada di garasi. Kami akan berusaha mengejar pesanan semaksimal mungkin," urai Marcos A Purty, Presiden Direktur GM Indonesia (20/8), di SCBD, Jakarta Selatan.
Langkah yang dilakukan saat ini menambah jam kerja di pabrik yang menjadi dua shift. Mengejar kapasitas produksi maksimal 40.000 unit dalam setahun, tidak ada cara lain kecuali menambah kecepatan. Kata Marcos, melakukan itu bukanlah hal yang mudah, dan pastinya dilakukan secara bertahap.
"Seperti naik mobil, kecepatan dari 0 ke 100 kpj harus melalui 10-20-50 dan seterusnya. Ada tahapan untuk mengejarnya. Dengan orang, pabrik, dan produk baru, kami harus mengejarnya tanpa mengesampingkan keselamatan dan kualitas. Yang terakhir ini kami tidak mau kompromi," tegas Marcos.
Meski masih berusaha memenuhi permintaan, Marcos yakin bahwa kelangsungan Spin akan terus bergulir. Kemungkinan ada beberapa evolusi ke depan menyesuaikan kebutuhan konsumen. Penampilan dikatakannya akan ada edisi berbeda-beda. "Spin akan menjadi produk mainstream di Indonesia," celetuknya.