Gara-gara Pajak, Jeep Wrangler Jadi Mobil Mewah
Jeep Wrangler dikategorikan mewah di Indonesia karena beban pajak yang tinggi. Padahal, di negara asalnya seperti Kijang di Indonesia.
Editor: Fajar Anjungroso
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – PT Garansindo Inter Global, ATPM Grup Chrysler di Indonesia, meminta pemerintah lebih bijaksana menaikkan Pajak Penjualan Barang Mewah (PPnBM) terhaap mobil impor utuh (CBU) dari 75 persen menjadi 150 persen. Pasalnya, hampir semua model yang dipasarkan Chrysler Indonesia akan terbebani PPnBM tertinggi, 150 persen.
"Intinya, kami mendukung keputusan pemerintah. Tapi, berharap penjabaran kategorisasi harus tepat," jelas Muhammad Al Abdullah, Chief Executive Officer Chrylser Indonesia kepada KompasOtomotif, sore kemarin (28/8/2013).
Dijelaskan, dari 120.000 unit impor CBU tahun lalu, sekitar 7.000-an unit masuk mobil kategori mewah.Berarti, tidak semua kendaraan yang diimpor dimasukkan ke kategorikan mewah.
Model terlaris seperti Jeep Wrangler misalnya, diimpor utuh (CBU) dari Amerika Serikat, menggunakan mesin diesel 3.8 liter. Periode Januari-Juli 2013, wholesale-nya 340 unit. Menurut Abdullah, Jeep Wrangler dikategorikan mewah di Indonesia karena beban pajak yang tinggi. Padahal, di negara asalnya kendaraan umum, seperti Kijang di Indonesia.
"Kalau kami tidak membayar PPnBM, harga Jeep itu akan setara dengan mobil-mobil Jepang dengan mesin 2.5 sampai 3.0 liter. Lagi pula, banderol Jeep itu masih di bawah Rp 1 miliar, jadi belum bisa dibilang mobil supermewah," tegasnya.
Abdullah berharap, pemerintah bisa menetapkan kenaikkan PPnBM dengan baik untuk produk yang tepat. "Pokoknya, jangan sampai salah sasaran. Itu saja pinta kami," tutupnya.