TRIBUNNEWS.COM, LOS ANGELES – Rentetan berita tewasnya aktor Paul Walker dan rekannya, Roger Rodas, memancing penasaran banyak pihak tentang Porsche Carrera GT. Terlebih lagi, pihak representatif Always Evolving (AE), rumah modifikasi milik Rodas, mengaku melihat tetesan cairan power steering yang ditemukan di dekat lokasi kejadian.

Pernyataan itu memantik dugaan adanya kerusakan pada sistem kemudi sehingga Rodas tak bisa mengendalikan mobil dengan sempurna. Dugaan lain, mobil yang diproduksi di Leipzig, Jerman, itu bermasalah.

Diberitakan Autoguide, sebelum tragedi Walker dan Rodas, ternyata supercar tersebut sudah pernah memakan korban. Pada 2005, mobil seharga Rp 4,5 miliar itu mengalami kecelakaan dalam Ferrari Owner’s Club Track Day. Kejadian tersebut menewaskan dua orang ketika mobil menabrak pembatas dalam kecepatan 160 kpj.

Kejadian tersebut menuai kontroversi, hingga akhirnya banyak yang mempertanyakan desain mekanis kupe dua penumpang tersebut. Ditengarai, mobil itu rentan kehilangan kendali meski berada di tangan sopir berpengalaman.

Exotic Crashes juga pernah memberitakan pengendara bernama Anthony Almada (46) yang menabrak tembok. Carrera GT yang dikemudikan kehilangan kontrol dan memutar hingga enam kali sampai akhirnya menabrak tembok. Mobil ringsek, tetapi tidak sampai terbakar seperti yang terjadi pada mobil Walker dan Rodas.

Mobil tangan keenam

Ulasan Autoweek lebih dalam lagi. Ternyata, Rodas adalah pemilik keenam Carrera GT nahas itu. Artinya, sejak baru dilansir pada 2005, mobil warna merah itu sudah berganti pemilik enam kali. Pemilik kelima adalah pebalap Indy Car sekaligus kolektor mobil, Graham Rahal.

Rahal pun mengatakan, Carrera GT adalah mobil yang susah dikendalikan. ”Saya sering mengendarai mobil-mobil saya dan itu sudah menjadi kebiasaan. Setiap mobil yang saya punya selalu sering dipakai, tetapi untuk yang ini cukup langka, dan salah satu yang jarang saya kemudikan,” kata Rahal.

Terlepas dari itu, Carrera GT mempunyai sejarah panjang sebagai mobil eksotis yang bandel. Top Gear yang selalu blakblakan me-review mobil pun pernah mengulas dan memberi cap kepadanya sebagai mobil yang susah dikontrol.