Alasan Kenapa Rem Tangan Datsun Go Terkesan Jadul
Go diposisikan sebagai mobil keluarga pertama untuk konsumen di negara-negara maju.
Editor: Fajar Anjungroso
TRIBUNNEWS.COM – Pada acara peresmian produksi perdana Datsun Go, di pabrik Oragadam, dekat Chennai, India, pekan lalu, KompasOtomotif bersama dua media nasional lain mendapatkan kesempatan eksklusif perihal penjelasan detail soal Go. Beberapa detail disampaikan langsung oleh si insinyur pencipta, Kazuyuki Yamaguchi, Kepala Rekayasa Kendaraan Datsun.
Go diposisikan sebagai mobil keluarga pertama untuk konsumen di negara-negara maju. Fokus utamanya adalah menyajikan pilihan produk yang punya efisiensi bahan bakar prima dan harga terjangkau.
"Meskipun menjadi mobil keluarga, mereka mau mobilnya itu punya tampilan yang modern, ini yang melatarbelakangi desain Go pada awalnya," jelas Kazuyuki.
Hal lain yang menjadi beban tersendiri adalah tuntutan harga yang terjangkau, tetapi wajib juga punya ruang lega. Go punya dimensi panjang 3.785 mm, lebar 1.635 mm, tinggi 1.400 mm, dan jarak sumbu roda 2.450 mm.
Ground clearance yang lebih tinggi membuat mobil kota ini tangguh di jalan rusak dan tidak mentok. Luas dalam kabin diklaim terbaik di kelas mobil kota segmen B, dan kompetitif dengan B+. Ruang bahu penumpang di dalam kabin juga lebih lega ketimbang merek lain.
"Desain jok depan yang menyatu dengan penumpang juga membuat kenyamanan jadi lebih baik. Ini menjadi salah satu alasan mengapa kami memilih tipe rem tangan model tarik demi tercipta ruang lebih lapang di depan," beber Kazuyuki.
Meski menggunakan rem tangan bergaya "jadul", tak membuat Datsun kehilangan kepercayaan diri. Pasalnya, banyak mobil masa kini di Jepang yang kembali menggunakan rem tangan jenis ini. "Namanya mode, selalu berputar, nanti akan semakin banyak yang menggunakan desain rem tangan seperti ini. Di Jepang sudah terjadi," imbuh Koichiro Okamoto, CPS Chief Product Specialist Datsun.