Tiga Model Mini Cooper Tak Lagi Dijual
Artinya, merek asal Inggris ini hanya fokus memasarkan lima dari delapan model dalam portofolio sebelumnya.
Editor: Fajar Anjungroso
TRIBUNNEWS.COM – Grup BMW memutuskan kalau merek Mini akan menghentikan penjualan tiga modelnya di pasar. Artinya, merek asal Inggris ini hanya fokus memasarkan lima dari delapan model dalam portofolio sebelumnya.
Upaya ini dilakukan karena pada tahun-tahun sebelumnya terlalu sering meluncurkan berbagai model pengembangan baru, seperti kupe dan roadster dua penumpang. Situasi ini dianggap hanya menambah biaya produksi dan kompleksitas di pasar padahal penjualan tidak berhasil terkerek.
Dalam strategi jangka panjang, Mini akan fokus pada kendaraan "jagoan", termasuk di antaranya versi tiga dan lima pintu dari versi hatchback, Countryman crossover, dan Clubman wagon yang akan di segarkan tampilannya tahun depan, seperti dijelaskan Peter Schwarzenbauer, Kepala Merek Mini, dilansir Autonews Europe (26/11/2014).
"Seperti jagoan superhero, setiap model masing-masing punya kepribadian dan ketangguhan yang unik. Sangat penging untuk mencari keseimbangan antara pertumbuhan di satu sisi dan keuntungan di sisi lain," tukas Schwarzenbauer.
BMW melahirkan kembali Mini pada 2001 dan fokus pada konsumen yang hidup di wilayah perkotaan besar. Sejak kemunculannya, tantangan berdatangan dari merek lain, antara lain Audi A1 dan Fiat 500, yang cukup memberi tekanan pada Mini.
"Mini sekarang menghadapi kompetisi di area yang sebelumnya digarap sendirian," lanjut Schwarzenbauer, yang menjabat di Mini sejak 2013 setelah sebelumnya bekerja di divisi penjualan Audi. Schwarzenbauer belum mau menjelaskan, model mana aja yang akan stop pemasarannya dan kapan waktu tepatnya.
Di sisi lain, Mini mengaku tetap akan memasarkan model kendaraan listrik dalam waktu dekat, kata Schwarzenbauer. Model ini kabarnya akan menggunakan konsep Superleggera yang sempat nongkrong di Paris Auto Show, Oktober lalu.