TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Gaikindo sebagai asosiasi produsen mobil di Indonesia tidak tahu sama sekali mengenai rencana pembuatan mobil nasional (mobnas) antara Proton dan PT Adiperkasa Citra Lestari. “Karena itu sifatnya B to B, maka Gaikindo tidak perlu tahu. Kan itu merupakan perjanjian bisnis antara 2 perusahaan,” terang Jongkie D Sugiarto, Ketua I Gaikindo.

“Gaikindo merupakan asosiasi. Tidak ada paksaan untuk masuk asosiasi. Proton yang di Indonesia, masuk sebagai anggota Gaikindo. Tapi mitra bisnisnya tidak,” lanjut Jongkie. Maka dari itu, Gaikindo tidak tahu mengenai rencana pembuatan mobnas tersebut.

Apalagi saat ini sudah tidak ada lagi aturan mengenai mobnas. Memang, tahun 1996 pernah muncul regulasi tentang mobnas. Tapi karena ditentang oleh WTO dan Indonesia kalah, oleh karenanya aturan mengenai mobnas dihapus tahun 1999.

“Biasanya jika ada sebuah aturan, pemerintah akan mengajak asosiasi untuk membicarakannya. Seperti aturan LCGC. Tapi untuk yang satu ini, karena aturannya belum ada dan yang mengajukan bukan anggota asosiasi kami, makanya Gaikindo tidak dapat berkomentar banyak. Kalau Cuma mau rebranding sih silakan saja,” tutup Jongkie.