Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
DOWNLOAD
Tribun Otomotif

Harga Jeep, Fiat, dan Chrysler Kena Imbas Terdongkraknya Dollar AS

Garansindo Inter Global, Pemegang merek Jeep, Fiat, dan Chrysler mengaku masih memantau perkembangan yang terjadi.

Editor: Fajar Anjungroso
zoom-in Harga Jeep, Fiat, dan Chrysler Kena Imbas Terdongkraknya Dollar AS
Tribunnews/JEPRIMA
Seorang model saat berpose di mobil Jeep Wrangler Brute Double Cab saat peluncurannya pada ajang Indonesia International Motor Show (IIMS) 2014 di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Rabu (24/9/2014). Jeep Wrangler Brute Double Cab dengan mesin 6.4L V8 HEMI yang bertenaga dahsyat. (Tribunnews/Jeprima) 

TRIBUNNEWS.COM, ABU DHABI – Pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) memberikan dampak kepada sejumlah agen tunggal pemegang merek (ATPM) berbasis CBU. Garansindo Inter Global, Pemegang merek Jeep, Fiat, dan Chrysler mengaku masih memantau perkembangan yang terjadi.

Muhammad Al Abdullah, CEO Garansindo menyatakan bahwa kenaikan dollar AS dipastikan berpengaruh pada harga jual produk CBU. Apalagi, patokan harga sebelumnya masih di bawah nilai kenaikan dollar AS.

"Kami masih menggunakan patokan Rp 12.300 untuk pasokan sebelumnya, kalau kondisi dollar terus bertahan sampai akhir bulan, mau tidak mau harga harus naik," jelas Al,Selasa (10/3/2015).

Depresiasi kenaikan dollar yang cukup tinggi membuat mengerek banderol jadi alternatif paling efektif menyeimbangkan pemasukan dan pengeluaran perusahaan. Keputusan kenaikan banderol, lanjut Al, tidak serta-merta tanpa memikirkan kepentingan konsumen.

"Besarnya penurunan dollar tidak langsung kami transfer ke konsumen, paling kalau kondisi sama (dollar Rp 13.000) sampai akhir tahun, kenaikan dikisaran di bawah 5 persen, beber Al.

Garansindo memesan pasokan CBU dari AS dan Italia setiap dua bulan sekali. Tapi, penyesuaian pembayaran pesanan dilakukan setiap bulan.

Di sisi lain, meski dihantui pelemahan nikai tukar rupiah, Garansindo mengaku masih optimis terhadap pasar otomotif nasional. "Biar bagaimana pun segmen premium dimana kami bermain, konsumennya relatif kebal terhadap kenaikan harga, jadi kesempatan masih terbuka," tutup Al.

Berita Rekomendasi
Tags:
Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas