Tips Berkendara untuk Hindari Jalan Berlubang di Jalan
Mengerem mendadak atau membanting setir ke arah jalan yang rata ternyata cara tersebut justru tidak tepat.
Editor: Fajar Anjungroso
TRIBUNNEWS.COM – Jalan berlubang umum ditemui di kota-kota besar seperti Jakarta. Semakin parah kondi¬sinya setiap musim hujan. Kedalaman lubang pun beragam. Ada yang masih tahap wajar atau bisa dilalui, ada juga yang berbahaya karena bisa merusak mobil, atau membuat mobil tak terkendali. Tentu hal ini bisa membaha¬yakan pengemudi, pengguna jalan lain, maupun pejalan kaki.
Tidak hanya di jalan biasa bahkan di jalan pro¬tokol yang sering dilalui pejabat negara pun umum ditemui ‘musuh’ untuk para pengemudi ini. Menghadapinya pun bukan perkara mudah. Salah langkah, bisa berbuntut celaka.
Beberapa orang yang mengemudi setiap hari, umumnya mengatakan untuk mengindarinya ialah dengan mengerem mendadak atau membanting setir ke arah jalan yang rata. “Paling sering rem mendadak supaya ban dan suspensi mobil tidak cepat rusak,” ujar Rangga, pemilik Nissan March.
Ternyata cara tersebut justru tidak tepat. Ada beberapa cara mulai dari pencegahan hingga cara menghindari yang tepat agar mobil tidak rusak dan pemakai jalan lain tidak celaka. Apa saja yang bisa ditempuh?
Konsentrasi penuh
Mengemudi adalah full time job. Meski begitu masih banyak pengemudi yang justru asyik bermain gadget, menerima telepon maupun membalas pesan singkat. Atau hal kecil seperti mengoperasikan sistem audio di dasbor atau mengobrol dengan penumpang lain juga bisa memecahkan konsentrasi.
Nah, agar mobil Anda tidak melindas lubang, konsentrasikan khususnya mata ke jalan. Lengah sedikit, tiba-tiba lubang jalan sudah di depan mobil. Hal itu membuka peluang ban mobil terjeblos ke lubang. Dengan menjaga konsentrasi juga membuat Anda bisa memantau kondisi dan siap untuk melakukan manuver atau mengerem untuk menghindari lubang.
Kenali rute
Bagi Anda yang sering mengendarai mobil untuk beraktivitas sehari-hari, perhatikan kondisi jalan yang biasa dilalui. Bila setiap hari melewati jalan yang sama, tentu akan ingat patokan mana jalan yang lubang dan mana yang rata. Ini menjadi langkah preventif agar tidak terulang usai mobil Anda pernah melindas lubang yang sama. Jika ada perubahan kondisi permukaan jalan pun, Anda bisa mengenalinya.
Jika Anda pertama kali melalui jalan tersebut, hindari melaju cepat dan upayakan bisa melihat jauh ke depan. Selain itu, Anda bisa memanfaatkan informasi dari media sosial. Saat ini informasi seputar jalan rusak mudah ditemukan melalui mesin pencari di media sosial dengan kata kunci ‘jalan berlubang’ atau ‘jalan rusak’. Namun perlu diingat, lakukan hal itu sebelum berkendara.
Ketika mengemudi di lalu lintas dalam kota dengan laju sangat bervariasi, menjaga jarak aman dengan mobil di depan jadi penting. Hal ini, selain untuk menghindari tabrakan karena mobil depan rem mendadak, juga untuk mencegah melindas lubang yang tertutup bodi mobil di depan. Upayakan Anda selalu punya ruang untuk menghindar. Karena terkadang posisi mobil Anda tidak sama dengan mobil di depan.
Manuver mendadak
Membanting setir memang bisa menjadi opsi untuk menghindari lubang jalan. Tapi bukan berarti dalam kecepatan relatif tinggi Anda bisa langsung melakukan hal itu. Ini bisa menjadi penyebab kecelakaan di jalan raya karena kendaraan di sekitar Anda tidak siap dengan manuver Anda yang berpindah lajur mendadak.
Sebaiknya bila ingin mengindari dengan bermanuver, kurangi kecepatan terlebih dahulu. Sehingga kendaraan di sekitar tidak kaget. Cara ini dapat dilakukan bila pengemudi secara berkala memantau spion tengah dan samping. Sehingga tahu ke mana ia akan mengarahkan mobilnya.
Di lain sisi, melindas lubang terlalu cepat dan dengan sudut yang tidak tepat, karena upaya manuver, bisa menyebabkan ban kempis atau pecah. Umumnya karena dinding ban robek terkena sudut tajam pada lubang.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.