TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Berdasarkan penelitian di 20 negara berkembang, tempat situs online Carmudi beroperasi seperti di Afrika, Asia, Timur Tengah dan Amerika Latin, terungkap bahwa Toyota Corolla menjadi mobil paling populer di dunia.

Dari analisis Carmudi selama enam bulan terakhir, Corolla yang paling banyak terdaftar adalah keluaran 2010.

Managing Director Carmudi Indonesia, Wouter van der Kolk, memaparkan Corolla paling bagus di Tanzania adalah model keluaran tahun 2008. Faktanya, rata-rata tahun produksi yang kami temui adalah dari tahun 2005.

"Ini masuk akal karena Carmudi dikenal untuk mobil bekasnya,” ujar Wouter, Senin (25/5/2015).

Untuk membandingkan harga lintas negara, Carmudi meneliti harga rata-rata mobil Corolla bekas di setiap negara tersebut. Kriteria penyeleksian mobil adalah tahun produksi harus dari 2005 sampai 2011 dengan jarak tempuh dari 45.000 sampai 110.000 km di odometer.

Kriteria ini dipilih untuk menyediakan beragam Corolla yang tersedia di semua negara, sekaligus untuk mengurangi perbedaan antara kendaraan bekas yang lebih tua dan yang lebih baru.

Jarak tempuh rata-rata untuk Corolla yang terdaftar secara global di Carmudi adalah 98.500 km untuk model tahun 2005, dan 67.000 km untuk model tahun 2011. Jarak tempuh rata-rata di studi ini adalah sekitar 75.000 km.

Berdasarkan Indeks Big Mac keluaran The Economist, Indeks Toyota Corolla Carmudi berfungsi sebagai alat untuk secara sekilas memahami berbagai perbedaan harga di pasar negara berkembang.

Dari pajak impor, produksi domestik yang tidak memenuhi permintaan, ke harga pasar yang terus naik, biaya untuk mobil paling populer di dunia ini tidak masuk akal.

Fakta paling mengejutkan adalah bahwa harga mobil sama sekali tidak ada korelasinya terhadap kekayaan suatu negara. Contohnya, sebuah Toyota Corolla bekas dua kali lipat harganya di Vietnam (produk domestik bruto/PDB per kapita 1.910 dolar AS) dibandingkan dengan Indonesia yang lebih kaya (PDB per kapita 3.475 dolar AS).

"Di Indonesia, harga rata-rata sebuah Toyota Corolla bekas adalah Rp 172.069.137," ungkap Wouter.