TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penggemar skutik patut memasukkan Peugeot Django dalam garasi koleksi mereka. Skutik ini memiliki bodi yang bongsor, tapi lincah saat diajak bermanuver.

Tribunnews.com mendapat kesempatan untuk test ride Peugeot Django saat Indonesia International Motor Show 2015 di JIExpo, Rabu (26/8/2015). Kesan retro dari Peugeot Django begitu terasa karena desainnya. Bodinya bongsor sehingga menambah kesan maskulin dari skutik bermesin 150cc itu.

Django terasa nyaman saat ditunggangi. Untuk orang bertinggi badan 170 cm, kaki bisa menapak secara sempurna ke aspal. Jok kulit yang lebar menambah kenyamanan pengemudi dan penumpang, terutama untuk mereka yang berpostur besar. Tangan pun bisa menjangkau setang secara nyaman, tidak perlu sampai berada pada posisi lurus.

Untuk tarikan awal, Django memang kurang responsif, standar sepeda motor matik. Namun demikian, saat berada di putaran mesin atas, tarikannya sangat terasa. Peugeot Django mampu menghasilkan tenaga sampai 8,3 kW.

Suara mesin yang dihasilkan pun begitu lembut. Getaran saat melibas aspal tidak mulus pun tidak terasa. Untuk urusan handling, Peugeout Django sangat mudah dikendalikan. Saat diajak slalom pun, manuvernya sangat baik meski bodinya bongsor.

Selain itu Django dibekali ban bertapak lebar sehingga mengurangi risiko tergelincir saat melakukan manuver. Django juga terasa nyaman saat melibas lubang di jalanan. Penumpang juga tidak merasakan guncangan berlebih saat Django menghajar lubang.

Peugeot Django memiliki kabin yang luas. Dengan ukuran tubuh rata-rata orang Indonesia, lutut tidak akan membentur dashboard.

Bagasinya pun cukup luas. Mampu menampung satu helm half face dan masih menyisakan ruang untuk sebuah sling ban berukuran sedang. Untuk varian Django Allure, boks di bagian belakang bisa menampung satu helm half face.

Pengemudi juga tidak perlu repot saat hendak mengisi bahan bakar. Letak tutup tangki berada di kiri bawah dashboard. Cukup mencabut kunci kontak lalu membukanya dari lubang kunci yang berada di dekat pijakan kaki.