TRIBUNNEWS.COM – Produsen sepeda motor asal Inggris, Triumph, sudah mengenalkan keluarga model Bonneville terbaru, akhir Oktober 2015 silam.

Tunggangan bertampang retro ini tetap berkesan seperti sepeda motor 1950-an, namun semakin mampu beradaptasi dengan peradaban modern lewat sejumlah pembaruan.

Total ada lima model yang lahir di keluarga Bonnevile, yaitu Street Twin dengan mesin berkapasitas 900 cc, lalu ada empat model yang menggendong jantung pacu 1.200 cc, yaitu Bonneville T120, Bonneville T120 Black, Thruxton, dan Thruxton R. Kelimanya mengusung teknologi baru, menggusur mesin lama, dan kini dilengkapi radiator.

Triumph menyatakan bahwa mesin ini mempunyai tenaga dan torsi yang lebih besar ketimbang generasi lama.

Hebatnya, justru dengan sejumlah teknologi baru yang ditaman membuatnya semakin irit 30-an persen untuk model Street Twin, dan belasan persen untuk deretan model bermesin 1.200 cc.

Meski sepintas penampilan versi terbaru tak jauh berbeda dari pendahulunya, tapi jika ditelisik lebih dalam, banyak yang berubah, terutama penggunaan sasis baru yang diklaim lebih mendukung kelincahan dan kenyamanan berkendara.

Buat sebagian penggemar, mesin berpendingin cairan bukan sesuatu yang besar. Justru kesedihan yang mungkin muncul. Bonneville adalah bagian dari sejarah, sama seperti Harley-Davidson yang terjual bukan karena teknologi atau ketahanan, tapi karena kebanggaan.

Namun regulasi emisi membuat Triumph merasa tak ada pilihan lain. Standar minimal Euro4 untuk sepeda motor membuat mesin lama harus digusur untuk memenuhi kebutuhan tersebut.

Awal Desember 2015 ini, Triumph akhirnya mengumumkan harga. Model Bonneville Street Twin dibanderol 7.300 poundsterling, atau setara Rp 151 jutaan. Sedangkan Bonneville T120 dan T120 Black dilepas 9.600 poundsterling (Rp 199 jutaan). Model Thruxton menunggu diumumkan tahun depan.