Toyota Ambil Alih Daihatsu
Awal pekan ini informasi dari lembaga berita Nikkei menyebutkan Toyota menambah porsi sahamnya di Daihatsu.
Editor: Fajar Anjungroso
TRIBUNNEWS.COM – Awal pekan ini informasi dari lembaga berita Nikkei menyebutkan Toyota menambah porsi sahamnya di Daihatsu.
Itu kemudian bisa disebut menghentikan upaya pendekatan sebelumnya dari pihak Toyota ke pabrikan Jepang yang lain yaitu Suzuki.
Hari ini (29/1) diperoleh informasi lagi kalau Toyota Motor Corp. dan Daihatsu Motor Co. telah mencapai kesepakatan di mana Toyota akan punya porsi saham sebesar 51,2 persen atas Daihatsu.
Hal itu akan berlanjut di periode bulan-bulan mendatang dimana secara bertahap akan membeli sisa saham Daihatsu yang tersisa, 48,8 persen.
Semuanya direncanakan tuntas pada bulan Agustus 2016. Diperkirakan nilai transaksi itu sekitar Rp 44 trilun.
Setelah kesepakatan di antara keduanya diselesaikan, Toyota dan Daihatsu akan segera lebih memadukan strategi dalam membuat mobil kecil.
Porsi kerja dari kolaborasi ini, Toyota punya fokus pada soal fitur dan desain keselamatan, teknologi ramah lingkungan, hal kenyamanan, dan orientasi konsumen.
Daihatsu akan ambil posisi dalam peran pengembangan teknologi produksi yang ‘hemat’ dan keunggulan soal mesin berbahan bakar yang ekonomis.
Dua pabrikan ini akan memanfaatkan basis produksi yang sudah ada di sejumlah negara berkembang.
President Toyota, Akio Toyoda, menjelaskan, "Ini adalah kesempatan bagi kami berdua untuk meninggalkan kesan berjalan sendiri-sendiri dengan lebih bisa menggabungkan kompetensi yang kita miliki sebelumnya.”
Masanori Mitsui, President Daihastu, juga menimpali penjelasan Toyoda-san, "Saya percaya kami telah menemukan suatu kerangka kolaborasi yang akan memungkinkan kita terus tumbuh untuk 100 tahun ke depan.”
Berita ini seperti menguatkan ‘petunjuk’ yang di dapat saat perhelatan Tokyo Motor Show tahun 2015.
Waktu itu, Mitsui-san, menjelaskan akan lebih intensif dalam pengembangan teknologi menghasilkan kendaraan yang lebih cocok dengan konsumen di Indonesia.
Apakah ini sinyal kalau mobil LCEP (Low Carbon Emission Program) akan segera terealisasi?
Atau versi terbaru dari mobil LCGC (Low Cost Green Car) juga akan segera meluncur?