TRIBUNNEWS.COM, TORINO- Skandal emisi gas buang kembali menyeret produsen mobil. Kali ini dilakukan produsen kenamaan asal Italia, yakni Fiat Automobiles.

Mengutip pemberitaan harian Jerman, Bild an Sonntag, Reuters, Minggu (24/4/2016) melansir, penyelidikan emisi gas buang Fiat sedang dilakukan Federal Motor Transport Authority (KBA).

Sebagai indikasi awal, ditemukan kadar emisi gas buang yang tidak stabil saat kendaraan bermesin diesel dipacu lebih dari 22 menit.

Hal ini menimbulkan kecurigaan bahwa Fiat telah menggunakan perangkat teknis dan lunak canggih yang dipakai untuk mengakali proses pengujian. Sebab, durasi normal pengujian gas buang berkisar 20 menit.

Robert Bosch GmbH (Bosch), pemasok suku cadang otomotif asal Jerman mengaku telah memberitahu tim investigator Jerman bahwa Fiat melanggar aturan.

Saat dikonfirmasi, menajemen Bosch tidak mau memberikan pernyataan.

Demikian juga manajemen Fiat. Pejabat otoritas Jerman menyatakan masih membutuhkan klarifikasi di tingkat Eropa atas dugaan pelanggaran oleh Fiat.

Kasus skandal emisi yang menimpa Volkswagen (VW) telah menyebabkan produsen mobil kesohor asal Jerman itu harus memikul tanggung jawab besar.

Kepada Pemerintah Amerika Serikat (AS) saja, VW berencana merogoh dana sebesar US$ 10 miliar untuk membayar ganti rugi kepada konsumen produk VW.

Manipulasi emisi gas buang VW menjadi perhatian lantaran polusi berupa gas nitrogen oxide (NOx) dalam kadar berlebih menimbulkan masalah kesehatan.

Sejak akhir 2015, VW berada di bawah investigasi regulator transportasi Amerika Serikat (NHTSA) karena terbukti memanipulasi uji emisi 500.000 unit mobil.

Reporter: Yuwono Triatmodjo