TRIBUNNEWS.COM, HANGZOU – Perbedaan fisik dan emosional antara kaum pria dan wanita kerap muncul di jalan antara para pengguna kendaraan pribadi.

Para wanita kerap dicap kurang cakap mengendarai kendaraannya, sehingga justru bisa merugikan pengguna jalan lain.

Di China, khususnya salah satu kota besar Hangzhou mencoba memberikan perlakukan khusus bagi mereka, para pengemudi wanita.

Dikutip dari surat kabar lokal Qianjiang Evening News, seperti dilansir Autoblog , Rabu (1/6/2016), melaporkan kalau kota ini menawarkan slot parkir khusus wanita, mulai Maret 2016.

Tetapi, langkah ini mendapat kecaman dari penduduk kota lain, karena terlalu bersifat “sexist” atau terlalu memihak gender tertentu saja.

Tempat parkir ini punya indentitas khusus, dengan marka garis pink dan ukuran yang lebih besar.

“Tempat parkir yang lebih besar hanya untuk pengemudi wanita yang keahlian mengendarainya kurang apik. Ukuran ini cukup manusiawi,” katar Pan Tietong, Manajer pengelola parkir di salah rest area tol, China.

Protes berlanjut via sosial media lokal, Sina Weibo, di mana banyak masyarakat menyampaikan parkiran ini tidak adil.

Ukurannya saja 1,5 kali lebih luas dari pada slot parkir pada umumnya. Tipikal pengemudi wanita yang lebih buruk dari pria sudah jamak dan tidak mengenal batasan budaya.

Tietong mengatakan kepada Shanghai Daily, hanya ada delapan tempat parkir yang disediakan khusus untuk wanita dari 361 slot yang ada.

Ia juga mengatakan kalau pengemudi wanita datang akan diarahkan untuk parkir di tempat khusus itu. Tetapi, jika mereka sudah pede bisa memilih tempat parkir yang lain pada umumnya.

Setiap hari, slot parkir khusus untuk wanita ini bisa menampung 15 pelanggan wanita.

Setelah ditelisik, ternyata bukan hanya China atau Huangzhou yang memanjakan pengemudi wanitanya.

Di Seoul, Korea selatan misalnya, mengecat marka parkir pink, khusus untuk pengemudi wanita, berkapasitas 5.000 mobil.

Di beberapa kota Jerman, sekitar 30 persen lokasi parkir sengaja dialokasikan khusus untuk pengemudi wanita.