TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Buat yang mau beli mobil dan punya anggaran yang pas-pasan untuk nyicil per bulan, pertimbangkan hal-hal berikut ini.

Berdasarkan hasil survei JD Power Asia Pasifik, ternyata rata-rata biaya servis dan biaya kepemilikan mobil di Indonesia naik tahun ini.

Ada beberapa temuan kunci dalam Indonesia CSI Study 2016 J.D. Power yang perlu dipahami.

Disebut dalam siaran resmi yang diterima (31/8/2016), harga rata-rata untuk servis yang pelanggan di Indonesia bayar adalah Rp 650.000, atau naik 8 persen dari tahun 2015.

Biaya servis yang dimaksud ini adalah per sekali kedatangan dengan jenis pengerjaan yang beragam. Bisa jadi, kenaikan biaya servis ini akibat dari kenaikan biaya jasa juga suku cadang yang memang terus merangkak naik.

Temuan penting kedua, biaya kepemilikan kendaraan secara keseluruhan juga naik. Tak tanggung, kenaikan itu mencapai 25 persen, dari Rp 894 per km pada 2015 menjadi Rp 1.114 per km pada tahun 2016.

Biaya kepemilikan itu termasuk bensin, pajak, dan perawatan.

Kendati demikian, meski biaya-biaya dihitung sudah naik, namun gelombang pembeli mobil di Indonesia dirpediksi tetap tumbuh. Punya mobil dulu, biaya kepemilikan dan servis urusan belakangan.

Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) optimistis penjualan otomotif meningkat sekitar 5 persen pada semester II dibanding semester I.

Deregulasi ekonomi yang dilakukan pemerintah serta suku bunga yang turun membuat Gaikindo optimistis penjualan otomotif akan bertumbuh di paruh kedua tahun ini

”Tradisi pasar otomotif di semester II biasanya lebih tinggi, ada beberapa macam faktor yang dapat mempengaruhi, misalnya libur akhir tahun,” ucap Rizwan Alamsyah, Ketua IV Gaikindo, belum lama ini.