TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Stigma yang melekat di masyarakat masih memandang sebelah mata terhadap profesi sales.

Sales dianggap memiliki pendapatan yang dianggap tak stabil, kerja tak kenal waktu, dan sering berada di jalanan. Singkat kata, tak menjanjikan.

Namun hal itu dipatahkan Monika Adriana, salah seorang sales mobil di kawasan Fatmawati, Jakarta Selatan.

Ia bahkan sesumbar jika pendapatan seorang sales mobil jauh lebih baik dari buruh kantoran.

Target yang ditetapkan juga dianggapnya tak begitu sulit, karena hanya dipatok menjual lima unit mobil dalam tenggat satu bulan.

Kalau saat ada pameran otomotif, ia mengaku hanya 'tutup mata' menjual lima mobil.

"Jika capai target, kita pasti dapat bonus, tentu bikin kita semakin semangat jualan. Tapi kalau tidak, ya paling kita dapat gaji pokoknya saja," ungkap Monika.

Meski tak menyebut gaji pokok yang didapatnya, Monika mengaku sedikitnya bonus uang yang didapatnya tiap bulan sampai Rp 5 juta.

Bilamana calon pembeli langsung memberi uang untuk booking order (BO) atau inden sebagai tanda pemesanan unit, secara otomatis ia akan langsung mendapatkan komisi dari tempatnya bekerja.

Dalam hal ini, memang calon pembeli diwajibkan membayar tanda jadi untuk pemesanan unit sebelum melunasi down payment (DP).

Di luar itu, jika pembelian disetujui dan dilakukan secara kredit maka ia juga akan mendapatkan komisi lebih besar lagi.

Wanita berusia 27 tahun itu punya trik jitu untuk mendulang rezeki di profesi yang baru dilakoninya setahun belakangan.

"Biasanya saya itu SMS, kasih brosur dan ramah terhadap konsumen. Hal terpenting juga adalah kita tahu program-program menarik. Kalau mereka langsung bayar inden otomatis saya langsung dapat komisi dan dalam sebulan totalnya bisa jutaan rupiah" tukasnya.

Selain itu, Monika juga kerap membuat nyaman dan sabar menghadapi calon konsumen yang memiliki sifat macam-macam.

Dengan begitu, calon konsumen tentu menjadi percaya untuk membeli kendaraan ke dirinya.