TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tepat di momen Paskah beberapa hari lalu, Elon Musk, bos Tesla, mencuitkan sebuah pesan yang berisi sinyal baru bisnis Tesla tahun ini. Di cuitannya di Twitter, Elon menyebutkan, semi-truk Tesla akan tampil di bulan September 2017.

"Team has one amazing job Seriously next level," begitu tulis Elon Musik di Jumat, 14 April 2017 lalu.

Truk listrik yang diduga akan semi-otonom ini wujudnya adalah truk prime mover. Jika membaca isi cuitannya, bisa dibilang project ini sudah memasuki fase pematangan.

Langkah Tesla menciptakan truk listrik semi-otonom ini bertujuan mengurangi biaya operasi pengusaha angkutan barang seiring dengan makin meningkatnya standar gaji pengemudi dan awak truk.

Tentu saja, langkah Tesla ini menjadi ancaman bagi produsen truk konvensional saat ini.

"Program (pembuatan truk semi-otonom) ini dikelapai Jerome Guillen, Vice President Tesla yang sebelumnya pernah bertanggung jawab dalam produksi model S dan truk heavy duty di Daimler.

Musk sendiri optimistis, teknologi Autopilot di truk yang akan diproduksinya akan mampu meningkatkan standar keamanan dengan memangkas keterlibatan atau campur tangan manusia di aktivitas pengendalian truknya.

Dalam sebuah interview dengan CNBC di 2016 lalu, Musk sudah menegaskan, teknologi Autopilot akan memegang peran utama di produksi kendaraan Tesla, namun menyatakan kehadiran pengemudi tetap dibutuhkan, setidaknya untuk jangka pendek ke depan.

"Saya rasa ini akan mampu memperbaiki tingkat keamanan karena Anda akan mendapatkan banyak kecelakaan ketika pengemudi mengalami kelelahan saat menyetir," sebut Musk dalam wawancara dengan CNBC.

Dia menyebutkan, truk autopilot membutuhkan waktu beberapa tahun dioperasikan di jalanan agar regulator mendapatkan data meyakinkan tentang perlunya penerapan teknologi autopilot pada kendaraan.

Penulis: Choirul Arifin