TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perusahaan Otobus (PO) Lorena akan segera mengoperasikan bus double decker (bus tingkat) untuk armada bus malam di trayek antarkota antarprovinsi (AKAP) dalam waktu dekat menyusul telah diterimanya pesanan belasan unit bus tingkat bermesin Mercedes-Benz oleh PO berpusat di Tajur, Bogor, tersebut.

Managing Director PT Eka Sari Lorena Transport Tbk (LRNA), Dwi Ryanta Soerbakti dalam percakapan singkat dengan Tribunnews di sela penyelenggaraan Mercedes-Benz Commercial Vehicle Expo 2017 di ICE BSD City, Sabtu (6/5/2017) mengatakan, jika tidak ada kendala, bus double decker Lorena dan Karina akan dioperasikan sekitar bulan Mei ini.

"Kita operasikan 12 unit," ungkap Dwi Ryanta Soerbakti.

Ryanta menyebutkan, total bus double decker yang akan dioperasikan PO Lorena dan PO Karina mencapai 20 unit. "Mohon doanya," ungkapnya.

Di pameran Mercedes-Benz Commercial Vehicle Expo 2017 lalu, dua unit bus double decker PO Lorena dan PO Karina dipamerkan ke publik.

Kedua bus ini menggunakan mesin dan sasis bus premium maxi dari PT Mercedes-Benz Distribution Indonesia (BMDINA), yakni Mercedes-Benz OC 500 RF 2542 6x2. Pada unit bus double decker PO Lorena yang dipamerkan, terdapat dua kabin penumpang, di dek bawah dan di dek atas.

Di dek bawah, konfigurasinya delapan kursi penumpang kelas eksekutif dilengkapi dengan reclining seat. Terdapat anak tangga untuk akses penumpang ke kabin di dek atas.

Kabin bus dilengkapi fitur entertainment dan kenyamanan seperti audio movie, AC, toilet, uSB charger, Wifi, smoking area dan water dispenser.

Bus Mercedes-Benz OC 500 RF 2542 6x2 dibekali mesin OM 457 LA Euro 3 enam silinder segaris dengan injeksi bahan bakar langsung serta turbo charger dan intercooler. Mesin ini memiliki diameter langkah n128/155 mm dengan volume kubikasi mesin 11.867 cc.

Tenaga maksimal yang dihasilkan adalah 422 horse power pada 1900 rpm dan torsi maksimum 1900 Nm pada 1100 rpm.

Transmisinya sudah matik dan dipasok oleh ZF tipe ZF Ecolife 6 AP 2000 B/3/3.36-0.62 enam percepatan maju dengan primary retarder.

Roda depan menggunakan suspensi udara dengan dua balon di masing-masing roda dengan dua double acting shock absorber dan stabilizer dan 1 penyetel level kontrol suspensinya.

Roda belakang menggunakan 4 balon suspensi udara dengan empat acting shock absorber dan stabilizer dan 2 penyetel level kontrol suspensi.

Rem utama menggunakan disc brake dengan full air braking system. Rem parkir menggunakan pegas dengan kendali udara bertekanan penuh pada gandar belakang plus rem tambahan pada exhaust brake, constant throttle dan retarder.

Fitur keamanan dan keselamatan terdiri dari EBS, ABS, ASR, ESP. Panjang total bus ini setelah dipasangi bodi karoseri mencapai 13,5 meter.