Mobil Murah Bikin Penjualan Low MPV Menyusut
Pamor Low MPV yang dulu dikenal sebagai mobil dengan harga terjangkau kini bergeser ke LCGC.
Editor: Fajar Anjungroso
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - MPV sejuta umat boleh jadi masih menjadi salah satu segmen gemuk di pasar mobil Indonesia saat ini.
Tapi, seiring waktu berjalan, mobil-mobil di segmen ini makin tak terjangkau dengan harga yang tak lagi murah, bahkan mulai tersudutkan dengan adanya mobil murah (LCGC : Low Cost Green Car).
Masih ingat saat pertama kali Toyota meluncurkan Avanza dan jadi fenomena dulu dengan harga Rp 100-140 jutaan?
Mobil ini dianggap ”pahlawan” karena harganya yang terjangkau. Bahkan kondisi seken saat itu lebih mahal, karena versi barunya diantre banyak orang.
Entah murni karena inflasi atau memang agen pemegang merek makin cari untung besar, harga low MPV melambung sekarang.
Paling murah ada di kisaran Rp 180-190 jutaan. Kalau di rata-rata, low MPV sudah menyentuh Rp 200 juta.
Terdesak
Ya, model ini bukan lagi barang murah. Gantinya sudah ada dengan skema pemerintah menurunkan pajak untuk mobil-mobil ramah lingkungan dan hemat bahan bakar (KBH2/LCGC).
Low MPV pun terdesak, dengan pasar yang terus turun.
”Memang, kuenya makin kecil. LCGC tambah besar. Coba lihat dari pertama kali launching, LCGC dulu cuma 3-5 persen, sekarang sudah 25 persen (market share). Sedikit banyak menggerogoti (low MPV). Harga low MPV dulu rata-rata Rp 160 jutaan, sekarang sudah Rp 200 jutaan, ya wajar lah turun,” kata Makmur, Direktur Penjualan PT Suzuki Indomobil Sales, di Jakarta, Jumat (5/5/2017).
Dari data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), tampak gamblang bedanya pada kuartal I 2017. LCGC meraup 64.224 unit, naik 55 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Low MPV memang terjual lebih banyak pada Q1 2017, yakni 71.986 unit. Tapi kenaikannya tak sedrastis LCGC, yakni cuma naik 14,2 persen.
Pamor Low MPV yang dulu dikenal sebagai mobil dengan harga terjangkau kini bergeser ke LCGC. Tapi seiring dengan berjalannya waktu, ,model-model Low MPV memang berbenah.
Jika dulu muncul sebutan ”kaleng krupuk” gara-gara model ini, kini improvement dilakukan APM hingga model-model yang dikeluarkan makin bersaing dan naik kelas.
(Donny Apriliananda/kompas.com)