Ekspansi ke Banyak Merek, Adira Multifinance Genjot Pembiayaan Roda Empat
"Pasar pembiayaan sepeda motor, market-nya sebenarnya mulai stagnan. Karena itu, kita sekarang banyak main di mobil."
Penulis: Choirul Arifin

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sebanyak 90 persen penjualan sepeda motor di Indonesia dilakukan melalui fasilitas pembiayaan dari multifinance alias dibeli secara kredit. Sementara, sekitar 10 persen lainnya dibeli secara tunai oleh konsumen.
Di segmen kendaraan roda empat, sebanyak 70 persen mobil baru yang terjual, juga dibeli konsumen melalui fasilitas serupa.
Deputy Director PT Adira Dinamika Multifinance Tbk Harry Latif mengatakan, pemain di bisnis pembiayaan sepeda motor kini sangat banyak. Tapi, pemain yang menguasai pangsa pasar hanya empat perusahaan.
"Pasar pembiayaan sepeda motor, market-nya sebenarnya mulai stagnan. Karena itu, kita sekarang banyak main di mobil. Dulu kita agresif di pembiayaan kendaraan komersial, tapi karena ada penurunan (pertumbuhan) ekonomi, market komersial turun lumayan banyak," kata Harry Latif menjawab pertanyaan Tribunnews di sela Media Update Marketing Car Semester I' Adira Dinamika Multifinance di Jakarta, Selasa (25/7/2017).
Dia menambahkan, selama dua tahun terakhir kita ubah strategi pembiayaan kendaraan roda empat ke tipe passenger.
Harry Latif menjelaskan, pembiayaan di segmen kendaraan penumpang (passenger car) pasarnya lebih menjanjikan jika dibandingkan kendaraan roda dua ataupun pembiayaan kendaraan komersial.
"Tapi persaingan juga lebih ketat," ujarnya.
Saat ini Adira Multfinance masuk ke semua merk kendaraan penumpang.
"Kita sekarang main di semua merek. Dulu kita kurang dikenal di Toyota, tapi sejak beberapa tahun ini kita sudah masuk ke dealer-dealer besarnya. Dengan Honda kita juga masuk," bebernya.
Dia juga menjelaskan, booking pembiayaan Adira untuk segmen mobil saat ini hampir mencapai Rp 5 triliun di enam bulan pertama 2017 ini.
Hampir sebanyak 50 persen diantaranya adalah pembiayaan kendaraan penumpang. Selebihnya pembiayaan kendaraan komersial. Sementara, pembiayaan segmen motor dibandingkan mobil di Adira saat ini komposisinya 55 persen berbanding 45 persen.
"Dulu komposisinya 70:30 persen. Ke depan pembiayaan ke mobil harus melebihi 50 persen. Kalau bisa 60," jelasnya.