Kisah-kisah Para Pemakai Pick Up Legendaris Suzuki Carry
"Selama saya pakai kok nggak ringkih, dibawanya juga enak. Lagian, kalau perlu perawatan, saya bisa menserviskan ke bengkel punya teman."
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pick up Suzuki Carry dikenal sebagai kendaraan niaga yang bandel, murah biaya perawatan dan daya angkut banyak. Itu sebabnya, pengusaha mengandalkan pick up ini untuk menunjang kegiatan usahanya.
Misalnya seperti dituturkan Jungggo, pengusaha ekspedisi dan jasa kiriman di Sidoarjo, Jawa Timur, dan Mulyadi kontraktor industri telekomunikasi dan penerangan jalan umum (PJU).
Junggo saat ini mengoperasikan lima unit pick up Suzuki Carry buatan tahun 2011 sampai 2014 yang dia beli dari diler Suzuki UMC untuk menunjang bisnisnya.
Junggo yang menjadi mitra perusahaan rekanan Pertamina ini mengaku memakai Carry ini sejak 2011 setelah dia mengamati keandalan pick up berdasar testimoni rekan-rekan bisnisnya.
"Pick up ini nyaman dipakai. Untuk bawa muatan biasanya saya pakai pick up model bak terbuka, bak standar. Sering saya pakai untuk bawa muatan aspal. Kadang juga untuk mengirim pesanan ban untuk truk," ungkapnya, Sabtu (16/12/2017).
"Pick up ini pernah saya pakai bawa muatan aspal 160 kg x 12 nggak ada masalah," tuturnya.
Yang menarik, ada satu unit pick up Carry milik Junggo yang disulap jadi armada burung kicauan untuk memuaskan hobinya pada burung kicauan.
Bak belakang pick up ini dia pasangi canvas, demi memudahkan mengangkut burung burung kicauan koleksinya berikut kandangnya, saat akan dibawa mengikuti kontes.
Junggo mengaku membeli unit pick up Carry-nya selalu dengan cash karena cash flow perusahaan yang relatif sangat baik.
Lain halnya Mulyadi. Dia saat ini mengoperasikan 11 unit pick up Suzuki Carry dan sudah dia operasikan sejak 2011.
Sebanyak 8 unit diantaranya adalah Suzuki Carry bak standar dan sisanya adalah Mega Carry yang merupakan varian pick Carry tertinggi dengan ukuran bak terbesar.
Mulyani mengaku mulai jatuh cinta menggunakan pick up bermesin bensin ini saat punya kesempatan membeli Super Carry Extra seken berkapasitas 1000 cc.
"Selama saya pakai kok nggak ringkih, dibawanya juga enak. Lagian, kalau perlu perawatan, saya bisa menserviskan ke bengkel punya teman. Dari situ, lalu saya coba beli unit Carry yang baru," tuturnya.
Pick up Carry termuda yang memperkuat jajaran usahanya adalah yang dia beli bulan November 2017 kemarin. "Karena menyesuaikan dengan bisnis saya, semua pick up Carry yang saya operasikan semua baknya model three way (bukaan samping kiri-kanan dan belakang)," ungkapnya.
Baca: Tim Rajawali Sikat Preman yang Berkeliaran di Terminal Bus Pulogebang
Varian pick up Carry yang tertinggi, yakni Mega Carry, menurutnya lebih anteng saat melaju kencang membawa muatan.
"Saya nggak berani ambil merk pick up lain, karena pengalaman menyewanya untuk bawa muatan, ternyata lembek di tanjakan. Juga untuk medan tergenang air, rawan mogok. Tapi kalau Carry enggak, main hajar aja," ungkapnya.
Mulyani melakukan peremajaan armada setiap lima tahun sekali.
Untuk memaksimalkan operasional sampai perawatan, "Masing-masing unit pick up Carry saya ada penangggung jawabnya. Jadi kalau ada apa apa, dia yang bertanggung jawab, termasuk urusan servis berkala, uji kir dan lain-lain," ungkapnya.
Wujud apresiasi atas loyalitas mereka sebagai pemakai pick up Suzuki Carry selama ini, Junggo dan Mulyadi diundang hadir di acara Kumpul Akbar Wirausahawan Suzuki 2017 yang digelar PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) bersama dua main dealer-nya di Jawa Timur, United Motors Company (UMC) dan PT Sejahtera Buana Trada, di Surabaya, Sabtu (16/12/2017).
Kumpul Akbar Wirausahawan Suzuki 2017 merupakan yang ketiga kalinya digelar PT SIS sejak 2014 untuk memberikan apresiasi kepada para pengguna loyal pick up Suzuki Carry di Indonesia.
Event tahun ini digelar di 172 dealer 3S Suzuki di 36 kota di seluruh Indonesia dan berlangsung selama bulan Desember 2017.