Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Otomotif

Kisah Pria Bintaro Berhasil Jual Motor Astrea Grand 1991 dengan Harga Rp 80 Juta

seorang pria warga Bintaro, Tangerang Selatan, mendapat rejeki nomplok gara-gara menjual satu unit Honda Astrea Grand keluaran 1991

Editor: Aji Bramastra
zoom-in Kisah Pria Bintaro Berhasil Jual Motor Astrea Grand 1991 dengan Harga Rp 80 Juta
dokumentasi Zubastian.
Zubastian, dan motor Honda Astrea Grand yang dijualnya seharga Rp 80 juta. 

TRIBUNNEWS.COM - Anda tentu tahu Honda Astrea Grand.

Ya, motor ini sempat mendapat julukan motor sejuta umat di Indonesia.

Sangat populer di tahun 90-an, sekarang motor ini sudah bisa dibilang motor jadul, karena sudah digantikan dengan pengganti Honda di kelas cub (bebek), yakni seri Supra.

Nah, anda boleh tak percaya, tapi seorang pria warga Bintaro, Tangerang Selatan, mendapat rejeki nomplok gara-gara menjual satu unit Honda Astrea Grand keluaran 1991.

Bagaimana tidak, pria itu berhasil menjual satu Astrea Grand dengan harga Rp 80 juta!

Pemilik yang telah menjual motor tersebut diketahui bernama Zubastian Rachman, atau yang akrab dipanggil Tian.

Kata Tian, motor tersebut merupakan hasil restorasi dari motor bekas yang dibelinya seharga Rp 3,4 juta.

Berita Rekomendasi

Motor dibeli dari seorang warga Tigaraksa, Kabupaten Tangerang, sekitar tiga bulan silam.

Menurut Tian, tujuannya membeli motor Astrea Grand bekas lawas dilatarbelakangi hobinya memodifikasi motor.

"Awalnya pengin lihat-lihat doang gimana sih kondisinya motor tahun 1991. Pergilah ke Tigaraksa. Setelah dibeli, motornya saya bawa sendiri pulang ke Bintaro. 2,5 jam naik motor dari sana sampai ke rumah," kata Tian kepada Kompas.com, Rabu (14/3/2018).

Setelah motor sampai di rumahnya, Tian pun memulai rencananya.

Perburuan suku cadang asli Astrea Grand pun dimulai.


Tian menyebut sebagian besar suku cadang sudah diganti dengan yang baru.

Satu-satunya bagian dari motor yang tidak diganti hanya sasis yang hanya dicat ulang.

Menurut Tian, suku cadang baru yang dibelinya seluruhnya original milik Grand.

Suku cadang dibeli lewat situs-situs jual beli online.

Tian mengatakan, hampir semua suku cadang yang dibelinya didapat di Indonesia, kecuali lampu depan dan besi pegangan bagian belakang yang dibelinya dari seseorang di Malaysia.

Setelah semua terkumpul, Tian mulai mengganti satu per satu suku cadang yang lama dengan yang baru.

Saat proses pengerjaan, Tian dibantu mekanik dari bengkel Kembar Racing Team yang masih berlokasi di seputaran Bintaro.

"Biaya total sekitar Rp 30 juta. Sama ongkos bongkar pasang sekitar Rp 1,5 juta," ujar Tian.

Tian enggan membeberkan siapa orang yang telah berani membayar motornya itu hingga seharga Rp 80 juta.

Ia menyebut orang tersebut merupakan teman dekatnya.

"Saya jualnya Rp 75 juta, tapi dibayarnya Rp 80 juta," ujar Tian.

Menurut Tian, tujuannya membungkus jok dan memasang pelat warna putih hanya untuk iseng.

Tujuannya agar seolah-olah motor tersebut tampak seperti baru dibeli dari diler Honda.

"Lagian pelat putih, kan, tidak ada juga buat motor. Adanya mobil. Itu buat gaya-gayaan supaya terlihat baru keluar dari diler. Padahal, restorasi semua," pungkas Tian. (*)

"Saya jualnya Rp 75 juta, tapi dibayarnya Rp 80 juta," ujar Tian.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Cerita di Balik Honda Astrea Grand Seharga Rp 80 Juta"

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas