Eh, Kehadiran Pedagang Asongan Bisa Jadi Indikator Durasi Kemacetan
Kemacetan lalu lintas memang selalu bikin kesal pengendara. Tak hanya kesal, macet pun bisa bikin pengendara bosan.
Editor: Fajar Anjungroso
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kemacetan lalu lintas memang selalu bikin kesal pengendara. Tak hanya kesal, macet pun bisa bikin pengendara bosan.
Di tengah kebosanan ini, pasti kerap melihat orang-orang yang mengais rezeki dengan cara berjualan menawarkan jajanan.
Ternyata, para penjual asongan tersebut bisa dijadikan acuan atau indikator lamanya kemacetan.
Seperti yang diposting akun Instagram @satlantaszamannow.
Ada 6 penjual yang bisa referensial ukuran berapa lama kemacetan terjadi.
Simak penjelasannya berikut ini;
1. Abang air botolan
Ketika menjumpai penjual ini, level kemacetan masih dalam tahap normal.
Ya, kira-kira macet berkisar 15 sampai dengan 59 menit.
Level ini masih bisa dimaklumi seperti menikmati air minum botolan.
2. Abang Bakpao
Penjual asongan bakpao ini bisa menjadi salah satu indikator kemacetan.
Ketika menjumpainya, level kemacetan naik menjadi level hardcore.
Level kemacetan ini berkisar 60 sampai dengan 119 menit.
Di level ini, sobat bisa menikmati kemacetan sambil makan bakpao.
Baca: Tekan Macet, Gardu Transaksi di Gerbang Tol Semanggi Ditambah
3. Abang Lemper Pedas
Sobat pernah menjumpai kan abang tukang jualan lemper pedas. Nah ketika menjumpainya, level kemacetan masuk ke kategori extreme.
Level kemacetan berkisar 120 hingga 179 menit. Menikmati kemacetan yang benar-benar pedas membuat otak juga makin panas.
4. Abang Tahu atau Kacang
Mulai ini bisa dibilang tingkat kemacetan parah. Level ini masuk kategori epic dengan kisaran kemacetan 180 sampai dengan 359 menit.
Ya bisa makan kacang nih sembari melupakan kalau menghadapi macet alias kacangin macetnya.
5. Abang Nasi Goreng
Nah yang ini, tingkat kemacetannya tidak masuk akal. Kemacetan ini masuk kategori level Legendary dengan durasi kemacetan 360 menit hingga ganti hari.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.