Nissan e-Power sudah Dikenalkan di Indonesia, tapi Thailand Jadi Target Ekspor
Nissan Motor bakal mengirimkan teknologi penggerak hybrid miliknya, e-Power, ke luar Jepang.
Editor: Fajar Anjungroso
TRIBUNNEWS.COM - Nissan Motor bakal mengirimkan teknologi penggerak hybrid miliknya, e-Power, ke luar Jepang.
Negara pertama yang akan dipilih untuk diekspor adalah Thailand. Teknologi penggerak ini menjadi alternatif kendaraan listrik untuk pasar Asia Tenggara atau negara berkembang, di mana infrastuktur stasiun pengisian listrik masih sangat minim, dari Nikkei, Senin (25/6/2018).
Sistem e-Power menggunakan mesin bensin yang hanya bertugas mengisi baterai untuk motor listrik yang memutar roda.
Pengaturan ini, berbeda dari sistem hybrid milik Toyota yang ada pada Prius misalnya. Perkenalan pertamanya di luar Jepang akan berujud Note hatchback di Thailand.
Nissan bermaksud untuk memperluas penjualan mobil ke pasar lain di Asia Tenggara lainnya, di mana ia melihat kurangnya stasiun pengisian.
Baca: Habis Bertengkar Bisa Picu Suami Pilih Nonton Film Dewasa
Sistem e-Power memulai debutnya di Jepang pada tahun 2016 yang disematkan pada Note dan minivan Serena Maret 2018.
Versi e-Power telah menyumbang sekitar 60 persen dari penjualan Note, dan sekitar 40 persen untuk Serena.
Di Indonesia sendiri, e-Power sudah diperkenalkan dan bahkan disosialisasikan sampai ke pemerintah melalui Menteri Perindustrian.
Namun, terkait kapan bakal dipasarkan, pihak Nissan Motor Indonesia ( NMI) masih belum mau membeberkannya.