Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Otomotif

Mitsubishi Xpander Bisa Tarik 'Komedi Putar'

PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI) memulai kampanye 'Xpander Tons of Real Happiness'

Penulis: Brian Priambudi
Editor: Sanusi

TRIBUNNEWS.COM, BEKASI - PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI) memulai kampanye 'Xpander Tons of Real Happiness' yang dibuka dengan adegan Xpander menarik sebuah carousel atau yang biasa dikenali dengan komedi putar.

Usai adegan tersebut, Head of Technical Service & CS Support Department PT MMKSI, Boediarto dalam sebuah video mengatakan sebelum menarik carousel Xpander terlebih dahulu diuji untuk menarik sebuah truk bermuatan total 24 ton sejauh 200 meter.

Seperti diketahui, Mitsubishi membuat taman hiburan karnaval yang dapat dinikmati pengunjung. Uniknya saat pembukaan, carousel (komedi putar) dengan beban 1,6 ton mampu ditarik oleh Xpander, yang dikemudikan Rifat Sungkar.

Carousel adalah salah satu wahana permainan di karnaval ini selain, Ferris Wheels, Carousel, Swing Carousel dan Balloon Pools.

Agar tidak terjadi salah paham di kalangan konsumen Mitsubishi, Budiarto menjelaskan apa yang disampaikannya dalam video adalah hasil uji coba dan bukan untuk dicontoh.

"Kalau Xpander di video bisa menarik trailer, itu memang hanya uji coba bukan untuk dicontoh. Kita uji coba ternyata bisa dan tidak mengalami kesulitan apa-apa," ujar Boediarto dalam konferensi pers di Summarecon Mall Bekasi, Jum'at (27/7/2018).

Boediarto menjelaskan setiap mobil memiliki kapasitas towing masing-masing pada setiap towing hub.

Berita Rekomendasi

Untuk kapasitasnya, Boediarto mengatakan towing hub memiliki kapasitas minimal sesuai dengan berat maksimum mobil.

"Maksimalnya masing-masing pabrikan punya safety faktor yang berbeda. Kita nggak pernah tau merek lain berapa," ujarnya.

Boediarto mengatakan Xpander memiliki muatan kosong sekitar 1,2 ton, sedangkan untuk muatan penuh Xpander memiliki bobot hingga 1,6 ton.

Boediarto sendiri menyarankan agar masyarakat tidak meniru apa yang direpresentasikan dalam video, karena dibutuhkan tenaga ahli dan pihak berwajib ketika hendak melakukan adegan tersebut.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas