Gejala Water Hammer Mengintai Motor Para Korban Tsunami Sulteng
Air yang terkompresi akan seperti besi. Bayangkan jika piston beradu dengan besi, karena itulah muncul istilah water hammer.
Editor: Choirul Arifin
Laporan Reporter Grid Oto Muhammad Nurul Hidayah
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Banyak kerugian yang muncul pasca bencana tsunami seperti terjadi di Kota Palu dan Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah.
Bukan cuma bangunan dan orang, kendaraan seperti motor dan mobil juga bisa terkena dampaknya.
Jika kondisi fisik motor masih bagus, masih ada bahaya water hammer yang mengintai bagian mesin. Water hammer ini bisa bikin jeroan mesin rusak parah dan butuh biaya ekstra untuk memperbaikinya.
Water hammer, terjadi bila air masuk ke ruang bakar dengan kapasitas yang banyak. Air tidak bisa dikompresikan, sehingga berbahaya terhadap komponen mesin yang bekerja,” terang Sarwono Edhi, Training Development Analyst PT Astra Honda Motor (AHM).
Baca: TCL Kenalkan TV Android dengan Pilihan Layar 49 dan 55 Inci
Air berlebih masuk ke dalam ruang bakar, bikin seher pecah. Minimal setang piston bengkok.
Ini terjadi saat siklus kompresi, piston bergerak dari titik mati bawah (TMB) ke titik mati atas (TMB).
Saat siklus kompresi ada air di ruang bakar, piston tertahan air seperti dipalu. Air yang terkompresi akan seperti besi. Bayangkan jika piston beradu dengan besi, karena itulah muncul istilah water hammer.
Water hammer terjadi bila air yang masuk terlampau banyak, kalau hanya setetes dua tetes itu enggak masalah.
Paling air akan menguap dengan sendirinya, karena suhu engine bakal lebih dari 100 derajat celsius.
Ada dua kemungkinan air masuk ke ruang silinder. “Yang pertama dari filter udara. Kedua dari lubang buang alias knalpot,” bilang Edhi.
Karena itu, jika motor habis terendam air jangan mencoba dinyalakan, sebaiknya bongkar dulu bagian mesin dan pastikan tidak ada airyang terperangkap.