80 Persen BMW yang Terjual di Indonesia Dirakit di Sunter
Meski dirakit secara lokal, BMW menjamin dari segi kualitas kendaraanya tidak kalah dengan yang CBU.
Editor: Fajar Anjungroso
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bicara mengenai merakit kendaraan secara lokal (CKD) bukan hal yang baru bagi BMW group Indonesia.
Merek premium asal Jerman itu sudah memulai merakit kendaraanya di Tanah Air sejak 1976.
Jodie O'Tania, Vice President of Corporate Communications BMW Group Indonesia mengatakan, mobilnya yang beradar saat ini sebagian besar sudah dirakit oleh tangan anak bangsa.
Sebut saja BMW Seri 3, Seri 5, Seri 7, lalu BMW X1, X2, dan X5.
"80 persen penjualan BMW di Indonesia adalah rakitan lokal (CKD). Sedangkan untuk CBU (impor secara utuh) biasanya hanya untuk mereka yang menginginkan spesifikasi yang berbeda, tapi pasti harga lebih tinggi," ujar Jodie saat ditemui di kawasan Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (12/10/2018).
"Jadi, kalau kami bicara mengenai CBU adalah untuk BMW seri M (M3 dan M5), kemudian I8 coupe, I8 roadster, yang memang peminatnya niche atau terbatas," lanjutnya.
Baca: Adobe Kenalkan Premiere Rush CC, Aplikasi Edit Video untuk YouTuber
Meski dirakit secara lokal, BMW menjamin dari segi kualitas kendaraanya tidak kalah dengan yang CBU.
Proses perakitan dilakukan oleh mitra BMW Indonesia, yakni dua anak perusahaan dari Astra International, PT Gaya Motor dan PT Tjahya Sakti Motor.
Sebab BMW Group Indonesia tidak memiliki pabrik perakitan di Tanah Air.
Untuk lokasinya, Kedua pabrik perakitan tersebut terletak di kawasan industri Sunter, Jakarta Utara.
Berita ini sudah tayang di gridoto berjudul Berapa Banyak Penjualan BMW Versi Rakitan Indonesia?
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.