Adu Kuat Xpander vs Avanza, Toyota dan Mitsubishi Saling Klaim Jadi Nomor Wahid di Low MPV
Persaingan di segmen low multi purpose vehicle (LMPV) antara Toyota Avanza dan Mitsubishi Xpander kembali memanas.
Editor: Fajar Anjungroso
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Persaingan di segmen low multi purpose vehicle (LMPV) antara Toyota Avanza dan Mitsubishi Xpander kembali memanas.
Pemicunya tak lain tak bukan berasal dari hasil pencapaian penjualan dari kedua belah pihak.
Berdasarkan data wholesales Gabungan Industri Kendaraan Bermotor (Gaikindo) Januari 2019, Xpander berhasil mengalahkan Avanza dengan jumlah 5.708 unit berbanding 5.568 unit.
Sementara pada Februari, Avanza unggul dengan pencapaian 5.700 unit dari Xpander yang hanya 5.532 unit.
Menyikapi hal ini, Director of Sales and Marketing PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI) Irwan Kuncoro, mengatakan, bila Xpander sudah menang mutlak dari Avanza.
"Katanya Xpander game changer, ya sudah terbuktikan sekarang kita nomor satu. Saya bilang tadi beberapa bulan sebelumnya kita sudah pernah menang, kalau ingin dibedah small MPV, Mitsubishi hanya main di 1.500 cc (Avanza gabungan dengan 1.300 cc), jadi kami menang mutlak," ucap Irwan kepada media di Jakarta, Rabu (13/3/2019).
Dalam kesempatan yang sama, MMKSI juga mengklaim bila Xpander menjadi LMPV tercepat yang bisa meraih angka penjualan 100.000 unit dalam kurun waktu 18 bulan.
Kondisi ini pun dipertanyakan oleh kubu Toyota. Executive General Manager PT Toyota Astra Motor (TAM) Fransiscus Soerjopranoto, mengatakan, bila statusnya hanya tercepat siapapun bisa.
Baca: Beli Nissan Livina di Yogya Lebih Mahal dari Jakarta
Harusnya yang dibicarakan itu siapa menjadi penggerak otomotif nasional.
"Kita bicaranya siapa driver otomotif nasional, apakah Xpander bisa men-drive otomotif nasional ke angka 1 juta, kalau Avanza sebagai pengganti Innova dari 2004 sudah terlihat track record-nya, bahkan di Maret ini produksinya tepat dua juta unit," ucap pria yang akrab disapa Soerjo, Kamis (14/3/2019).
"Jadi kata-kata tercepat itu apakah akan mempengaruhi total nasional satu juta, itu yang perlu dikembalikan (pertanyakan). Kalau mereka sudah menghitung Avanza itu lebih lama dari mereka, tapi kan jelas faktornya mereka itu masuk di pasar yang sudah ada pemainnya, kita membuat market, mereka hanya menikmati market yang sudah ada," ucap Soerjo.
Tidak hanya itu, Soerjo menjelaskan bila Toyota melihat adanya kompetisi sebagai peluang untuk sama-sama bersaing, bukan untuk saling membunuh.
Menurut Soerjo, Toyota selalu mengapresiasi menculnya kompetitor, termasuk Xpander karena dengan begitu akan memberikan nuansa baru dan mempertahan market agar tetap atraktif.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Toyota Pertanyakan Pencapaian Xpander"