TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Semua tahu dan paham bahwa helm memegang fungsi sangat penting untuk melindungi kepala dari risiko benturan keras saat kita berkendara, termasuk saat turun di kejuaraan balap motor dan juga mobil. 

Hal yang sama juga berlaku untuk mereka yang turun di kompetisi jetski. Seperti dituturkan juara dunia Jetski kelas Pro Superstock untuk kategori Close Course (sirkuit), Aero Sutan Aswar dan Aqsa Sutan Aswar. Dua kakak beradik ini mengaku selektif dalam memilih helm untuk menunjang performanya turun di kejuaraan jetski.

Saat turun di race kejuaraan Jet Racer World Championship 2019 di Pantai Ancol, Jakarta Utara, akhir pekan ini, keduanya juga menomorsatukan dalam pemilihan helm.

Turun di kategori Enduro Race, Aero Sutan Aswar mengatakan, kenyamanan merupakan hal paling utama dalam pemilihan helm selama kariernya di jetski.

Kali ini dia menggunakan helm Arai. "Saya dari dulu suka helm buatan Jepang. Sebelumnya, saya lama pakai helm Bell selama di AS karena cari parts-nya mudah. Sekarang balik lagi ke Arai," ungkap Aero Sutan Aswar menjelang race, Sabtu (31/3/2019).

Dia mengatakan, helm Arai lebih nyaman dikenakan di kepala karena desainnya yang dirasa pas. Dia mengatakan, penambahan aksesoris di beberapa bagian yang membuat aerodinamikanya menjadi lebih bagus.

"Bentuk dan bagian utama helm ini tetap membulat untuk kebutuhan safety pembalap, penambahan komponen aksesoris itu bisa hancur kalau terjadi benturan," ujarnya.

Aero juga menyukai desain busa di bagian pipi dengan dua layer busa yang dipasang di bagian dalam helm Arai ini yang menurutnya memiliki desain moncong ke depan yang memberikan perlindungan bagian rahang secara maksimal.

Aero menyatakan, saat ini dirinya mendapat dukungan sponsor dari Arai. Untuk race kali ini Aero mengaku menggunakan Arai tipe VX-IV Cross. Helm ini juga biasa digunakan pembalap di kejuaraan motocross.

Di Indonesia, helm Arai didistribusikan oleh Prime Gears. "Ajang balap jetski ini sejalan dengan visi dan misi Arai termasuk yang dilakukan Arai di Indonesia. Kami akan terus support pembalap-pembalap nasional yang tentunya berprestasi," ujar Erik Saputra dari Prime Gears.

Aero dan Aqsa tercatat pernah menjadi juara dunia jetski di 2010 dan 2014 dan meraih hasil bagus di beberapa kejuaraan jetski dunia.

Aero sendiri mengaku sudah menyukai olahraga jetski sejak kecil. Dia pertama kali ikut balapan jetski saat masih duduk di bangku TK di usia 4 tahun. Dia memakai helm Arai saat mulai memasuki SD kemudian sempat ganti merk lain dan kemudian kembali lagi ke Arai.

Dalam setahun rata rata dia menghabiskan empat helm untuk mendukung performanya di berbagai kejuaraan. "Ganti helm biasanya lebih karena bosan saja, saya ganti ke helm baru. Yang jelas, sebaiknya helm jangan dipakai lagi setelah berusia lima tahun karena kekuatannya menurun," ujarnya berbagi tips.

Aero sehari-harinya menggunakan helm Arai ukuran medium. "Helm melindungi kepala dari risiko cedera kepala saat saya membalap, baik di kejuaraan endurance maupun balapan. Misal risiko cedera jatuh dari jetski maupun risiko tabrakan dengan racer lain," ujar cowok yang juga penyuka olahraga berenang dan bersepeda ini.