Hino Dutro: Andalan Pengusaha di Dalam Negeri, Makin Dipercaya di Negeri Orang
Kiprah truk ringan Hino Dutro sebagai pemain truk ringan tidak hanya semakin kuat di dalam negeri, tapi juga di pasar ekspor.
Penulis: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Di pasar kendaran niaga ringan, truk Hino Dutro menjadi salah satu dari tiga merek kendaraan yang kini menjadi penguasa pasar.
Data pada Gaikindo menyebutkan, selama periode Januari – April 2019, Hino menjual truk Hino Dutro sebanyak 4.409 unit yang merepresentasikan 21 persen penguasaan pasar dengan tren pertumbuhan yang terus positif sejak beberapa tahun terakhir.
Menariknya, dari semua varian yang dipasarkan, Hino Dutro 130 HD menjadi tulang punggung penjualan dengan kontribusi mencapai 61 persen atau 2.709 unit selama periode Januari-April 2019 yang diserap oleh pengusaha yang bergerak di sektor konstruksi, perkebunan dan galian pasir.
Kiprah Hino Dutro sebagai pemain truk ringan tidak hanya semakin kuat di dalam negeri, tapi juga di pasar ekspor. Perlahan tapi pasti, Hino menjadikan Indonesia sebagai basis produksi Hino Dutro untuk pasar ekspor.
Baca: Ruben Onsu Angkat Betrand Peto Jadi Putranya, Suami Sarwendah Tak Lagi Idamkan Anak Laki-laki
Sejak 2010 Hino Indonesia memproduksi dan mengekspor truk ringan Hino300 atau populer dikenal dengan sebutan Hino Dutro untuk pasar ekspor.
Hino Dutro untuk pasar ekspor ini diproduksi dan dirakit di pabrik PT Hino Motors Manufacturing Indonesia di kawasan industri Kota Bukit Indah, Purwakarta.
Data resmi yang dipublikasikan PT Hino Motors Sales Indonesia (HMSI), agen pemegang merk truk dan bus Hino di Indonesia menyebutkan, sejak 2010 sampai Juli 2019, ekspor truk dan bus Hino sudah merambah pasar di negara-negara Asia, Oceania, Afrika, dan Amerika Latin.
Baca: Penjualan Toyota Naik Tipis di GIIAS 2019, Avanza dan Innova Mendominasi
Di Asia Tenggara dan Oceania, negara-negara tujuan ekspor tersebut antara lain, Vietnam, Kamboja, Filipina, Myanmar, Laos serta Papua Nugini.
Sementara pasar ekspor ke Amerika Utara dan Amerika Selatan antara lain Bolivia dan Haiti. Sementara, pasar Afrika antara lain, Mali, Burkina Faso, Kamerun, Kongo, Sierra Leone, Pantai Gading dan Ghana.
Ekspor 12 varian Dutro
Dalam paparannya di pembukaan booth Hino di pameran otomotif Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2019, Kamis (18/7/2019) lalu, Presiden Direktur PT HMSI Hiroo Kayanoki menyatakan, Hino saat ini mengeskpor truk dan busnya ke 15 negara tujuan.
Khusus truk ringan Hino Dutro, total ada 12 varian yang diproduksi untuk pasar ekspor. Ke-12 varian tersebut terdiri dari enam varian Hino Dutro dengan spesifikasi mesin Euro 2 dan enam varian dengan spesifikasi mesin Euro 4.
Hino Dutro dengan spesifikasi emisi gas buang Euro 2 untuk ekspor masing-masing Dutro 110 SD 4 ban, Dutro 110 LDL 6 ban, Dutro 110 HD 6 ban, Dutro 130 MD 6 ban, Dutro 130 MDL 6 ban dan Dutro 130 HD 6 ban.
Sementara, Dutro dengan spesifikasi emisi gas buang Euro 4 merupakan truk khusus pesanan Filipina dan Vietnam.
Yakni Dutro 110 SD 4 ban, Dutro 110 SDL 4 ban, Dutro 110 MD 6 ban, Dutro 130 MD 6 ban, Dutro 130 MDL 6 ban, Dutro 130 HD 6 ban, serta microbus Dutro 110 SDBL 4 ban.
ban. Untuk pasar negara tertentu sesuai regulasi lokal, Hino juga mengekspor truk Dutro tipe setir kiri.
Satu-satunya Pemain
Truk-truk Hino Dutro untuk tujuan ekspor umumnya dikirim ke negara tujuan dalam wujud kendaraan utuh alias completely built up (CBU).
Menurut Hiroo Kayanoki, hal ini tentu saja membanggakan karena saat ini Hino menjadi satu-satunya merek kendaraan niaga asal Indonesia yang melakukan ekspor kendaran dalam wujud CBU.
Sejak tahun 2010, Hino Indonesia telah melakukan ekspor kendaraan truk dan bus Hino CBU sebanyak 11.195 unit.
Ekspor ini dilakukan oleh PT Hino Motors Manufacturing Indonesia (HMMI). Khusus untuk 12 tipe truk Hino Dutro yang diekspor, tingkat kandungan produk dalam negeri (TKDN)-nya telah mencapai lebih dari 50 persen.
Vietnam merupakan negara tujuan ekspor perdana kendaraan Hino dari Indonesia pada 2010 berupa truk Dutro setir kiri dengan standar emisi gas buang Euro 2. Kemudian, pada 2012, Hino Indonesia memperluas basis ekspor ke Haiti di Amerika Tengah dan Bolivia di Amerika Selatan.
Negara tujuan ekspor berikutnya adalah Filipina dan Papua Nugini yang dimulai tahun 2013, kemudian menyusul ekspor ke Ghana, lalu Myanmar dan Laos serta Kamboja di 2017.
Memasuki akhir tahun 2017, Hino Indonesia mulai melakukan ekspor Hino Dutro dengan standar emisi gas buang Euro 4 ke Vietnam dan Filipina.
Ekspor kendaraan dengan standar emisi Euro 4 ini kemudian diperluas ke chassis bus 4 ban, mulai bulan Februari 2019 ke negara tujuan Filipina.
Ini menjadi momentum dan peluang bagus bagi Hino Indonesia karena ekspor microbus Dutro 110 SDBL Euro 4 ke Filipina merupakan bagian dari progam peremajaan (modernisasi) angkutan umum Jeepney oleh Pemerintah Filipina.
Sampai Juni 2019, total sudah 80 unit microbus Hino 110 SDBL Euro 4 yang sudah dikapalkan ke Filipina dari total rencana pengiriman sebanyak 350 unit sampai dengan akhir 2019 kini.
Momentum ini sekaligus menjadikan Hino Indonesia sebagai pabrikan kendaraan niaga pertama dan satu-satunya asal Indonesia yang mengekspor chasis bus 4 ban.
Dipajang di GIIAS 2019
Untuk menunjukkan lebih dekat kepada masyarakat teknologi Hino Dutro kualitas ekspor, di gelaran GIIAS 2019, booth Hino yang mengangkat tema 'Trucks and Buses That Do More' memajang satu unit truk Hino Dutro varian 4 ban berwarna putih model setir kiri.
Truk yang dipajang ini merupakan truk yang diekspor ke Filipina dengan standar emisi gas buang Euro 4 dan dibekali mesin diesel empat silinder N04C-VC common rail dengan transmisi M550, bertenaga maksimum 136 PS pada 2.500 rpm. Gross vehicle weight (GVW) truk ini 5,2 ton.
Di Filipina, truk ini menjadi andalan pengusaha untuk transportasi di bisnis logistik dalam kota.
Hiroo Kayanoki menjelaskan, untuk menggenjot ekspor kendaraan Hino rakitan Indonesia ke pasar internasional hingga 2025 mendatang, pihaknya menghadapi dua tantangan. Yakni, upaya peningkatan kapasitas produksi dan upaya memperluas pasar dengan berekspansi ke negara tujuan ekspor di Afrika Barat yang memang potensi pasarnya cukup besar.
Ekspansi ke pasar Afrika Barat ini mulai dirintis awal 2019 lalu untuk truk Dutro ke beberapa negara tujuan. Sampai dengan Juli 2019 ekspor Dutro ke Afrika Barat telah menembus pasar Kamerun, Mali, Burkina Faso, Pantai Gading, Sierra Leone, dan Republik Demokrasi Kongo.
Total, sejak 2010 sampai Juli 2019, negara tujuan ekspor kendaraan Hino dari Indonesia mencapai 15 negara. Sejumlah negara Afrika yang saat ini menjadi rencana ekspansi ekspor adalah Republik Kongo, Senegal, Guinea, Guinea Bissau, Chad, Togo, Afrika Tengah, Niger, Benin, Mauritania, Gambia dan Liberia.
Fakta ini menjadi bukti bahwa Hino Indonesia kian menguatkan posisi Indonesia sebagai basis Hino untuk pasar ekspor. "Indonesia telah menjadi basis produksi global untuk kendaraan komersial ringan," ungkap Hiroo Kayanoki.
“Kami bangga Hino Indonesia saat ini tercatat sebagai yang pertama dan satu-satunya merek kendaraan komersial dalam negeri yang melakukan ekspor kendaraan utuh atau completely built up (CBU) untuk kategori kendaraan komersial truk dan bus (light duty). Kami akan terus meningkatkan investasi dan pengembangan kegiatan ekspor,” ujar Hiroo Kayanoki.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.