Jual Kendaraan Berbahan Bakar B30, KTB Tunggu Rencana Spesifik dari Pemerintah
Road test sudah dimulai sejak awal Mei 2019 dan diharapkan selesai pada awal bulan Oktober 2019.
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB) belum memiliki rencana spesifik dalam mengembangkan kendaraan berbahan bakar B30 di Indonesia lantaran masih menunggu hasil uji coba road test bersama pemerintah.
“Kita lihat nanti hasil tesnya seperti apa,” ujar Direktur KTB, Duljatmono, kepada Kontan.co.id (5/8/2019).
KTB menjadi salah satu Agen Pemegang Merk (APM) yang turut berpartisipasi dalam program uji coba road test bersama Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konversi Energi (EBTKE) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
Uji road test dilakukan dengan mengambil rute perjalanan sekitar 40.000 km di daerah Jawa Barat.
Road test sudah dimulai sejak awal Mei 2019 dan diharapkan selesai pada awal bulan Oktober 2019. Kendaraan yang diikutkan dalam uji coba tersebut adalah truk ringan Mitsubishi Colt Diesel.
Hasil uji coba ini pada nantinya akan menentukan keputusan-keputusan teknis seperti bentuk-bentuk improvement yang akan dilakukan dengan melihat dampak penggunaan bahan bakar B30 terhadap kualitas performa mesin, serta komponen-komponen yang berkaitan dengan proses pembakaran seperti injection, fuel filter, dan sebagainya.
Baca: Di Pasar Mobil Bekas, MPV dan Hatchback Tetap yang Paling Diincar Konsumen
Sementara itu, keputusan-keputusan bisnis seperti rencana produksi didasarkan pada perilaku pasar. Karena itu, penentuan jumlah unit serta varian-varian model yang akan diproduksi selalu ditentukan dengan melihat permintaan yang ada.
Begitu pula dalam hal penentuan harga. Duljatmono mengakui bahwa penyesuaian harga mungkin saja dilakukan apabila hasil uji road test nanti mengharuskan adanya improvement tertentu guna menyesuaikan kebutuhan yang ada dalam penggunaan bahan bakar B30.
Baca: SUV Murah Masih Stabil Harganya di Bulan Agustus, Ini Rinciannya
Namun demikian, Duljatmono menegaskan bahwa pihaknya tetap menjadikan kemampuan dan daya serap pasar sebagai pertimbangan utama dalam menentukan harga.
“Kalau misalkan dinaikkan harganya lalu daya serap pasarnya kelihatan berat, itu kan menjadi pertimbangan, pertimbangan utamanya kembali lagi, daya serap pasar,” terang Duljatmono kepada Kontan.co.id (5/8/2019).
Baca: Daftar Harga Aksesoris Baru untuk Bikin Tampilan Lexi Lebih Keren
Duljatmono menambahkan bahwa permintaan pasar yang ada selama ini berorientasi pada dua hal yakni, kualitas performa unit serta ketersediaan bahan bakar.
Sementara itu, isu soal apakah unit yang dijual sudah bisa mengakomodasi penggunaan bahan bakar B30 atau tidak, dinilai tidak banyak mempengaruhi minat dan permintaan pasar.
Reporter: Muhammad Julian
Artikel ini tayang di Kontan dengan judul Ini pertimbangan Mitsubishi untuk masuk ke kendaraan berbahan bakar B30