Pangkal Konsumsi BBM Mobil Makin Boros Bila Pakai Premium
Mobil dengan kompresi tinggi tentunya membutuhkan bahan bakar oktan tinggi, jika tidak proses pembakarannya menjadi tidak sempurna.
Editor: Fajar Anjungroso
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mobil yang menggunakan bahan bakar minyak ( BBM) oktan rendah, seperti Premium 88 dan Pertalite 90 akan lebih boros, ketimbang oktan tinggi (minimal 92) atau sekelas Pertamax.
Kondisi ini berlaku pada mobil keluaran terbaru, mengingat secara kompresi sudah sangat tinggi, yaitu minimal 11:1 atau 12:1 sehingga membutuhkan asupan bahan bakar dengan oktan yang cukup atau tinggi.
Suprana, Kepala Bengkel Auto2000 Cilandak, Jakarta Selatan mengatakan, mobil dengan kompresi tinggi tentunya membutuhkan bahan bakar oktan tinggi, jika tidak proses pembakarannya menjadi tidak sempurna.
"Kalau pakai BBM oktan rendah, proses pembakarannya akan lebih dini, sehingga mesin akan mengalami detonasi atau istilah lainnya mesin ngelitik (knocking). Jika itu terjadi maka tenaga berkurang dan pengemudi menginjak pedal gas harus lebih dalam," kata Suprana ketika dihubungi, Rabu (21/8/2019).
Selanjutnya, jika mobil itu menggunakan BBM oktan tinggi atau yang sudah direkomendasikan pabrikan maka proses pembakarannya menjadi sempurna, sehingga bahan bakar yang dikeluarkan pun menjadi tidak terbuang banyak.
Baca: Pertamina Wujudkan SPBU Kompak Satu Harga di Asmat
"BBM dengan oktan tinggi itu tidak mudah terbakar seperti oktan rendah. Jadi semua proses pembakarannya sempurna, dan ingat itu hanya berlaku untuk mobil keluaran sekarang karena kompresinya juga sudah tinggi," ujar dia.
Sementara untuk mobil keluaran lama atau yang kompresinya di bawah 10:1, belum tentu juga menggunakan BBM oktan tinggi akan menjadi lebih irit, karena kompresi rendah tidak membutuhkan bahan bakar oktan tinggi.
"Melihatnya dari berbagai kasus, kalau mobil terbaru sudah jelas akan lebih boros jika menggunakan BBM oktan rendah," kata Suparna.
Ahmad Safrudin, Direktur Eksekutif KPBB (Komite Penghapusan Bensin Bertimbal) juga mengatakan demikian. Menurut dia, kendaraan dengan kompresi 10:1 hingga 12:1 membutuhkan bahan bakar oktan tinggi.
"BBM yang tidak sesuai akan mengalami penurunan tenaga karena mengelitik, dan itu yang membuat mobil itu sendiri menjadi boros," kata Ahmad pekan lalu di Jakarta.