Kemenhub akan Pasangi Alat Canggih Pendeteksi Truk Overload
Truk yang kelebihan beban alias over dimension dan overloading ( ODOL) tak jarang menjadi penyebab kecelakaan lalu lintas
Editor: Fajar Anjungroso
TRIBUNNEWS.COM - Truk yang kelebihan beban alias over dimension dan overloading ( ODOL) tak jarang menjadi penyebab kecelakaan lalu lintas, seperti yang terjadi di Tol Purbaleunyi, Senin (2/9/2019).
Pihak-pihak yang terkait pun dituntut untuk memberikan pengawasan ekstra, agar kejadian serupa tak lagi terulang di waktu mendatang.
Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub Budi Setiadi, berujar, jika pengawasan di jalan tol sebetulnya merupakan tanggung jawab Kepolisian.
Sementara, pihaknya bertanggung jawab atas jalan negara, pencegahan yang sudah dilakukan dengan mengoperasikan jembatan timbang.
Meski begitu, Kemenhub disebut telah berencana memasang sebuah alat canggih yang mampu mendeteksi kendaraan kelebihan muatan yang akan melewati jalan Tol.
Baca: Cerita Rakyat soal Munculnya Sosok-sosok Misterius di Lokasi Kecelakaan Tol Cipularang
“Kalau di jalan Tol sebetulnya sedang dalam proses tahapan BPJT, dengan memasang alat Weight in Motion (WIM). Makanya saya sedang minta percepatan ke kepala BPJT, bahwa tahun 2020 nanti, jalan Tol bisa zero accident,” ujarnya di sela-sela gelaran IEMS 2019.
Menurutnya, alat ini dapat mendeteksi beban kendaraan berat seperti truk maupun bus dengan menggunakan sinyal.
“Mobil ini muatannya lebih atau tidak, kalau lebih nanti akan dikeluarkan. Alat ini sudah terpasang di beberapa ruas Tol, salah satunya di Semarang, di sekitar Jakarta ke Merak juga sudah,” kata Budi.
“Cuma masalahnya BPJT tidak punya kewenangan untuk melakukan penindakan. Ini yang nanti mau kami komunikasikan dengan Kepolisian,” tambahnya.