Cerita Pemilik VW Kodok Listrik Pertama di Dunia Menolak Punah
Volkswagen ‘Kodok’ Beetle rakitan 1973 dengan jeroan elektrik nampang di rangakaian pameran Indonesia Electric Motor Show (IEMS) 2019 4-7 Agustus.
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Fajar Anjungroso
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM - Volkswagen ‘Kodok’ Beetle rakitan 1973 dengan jeroan elektrik nampang di rangakaian pameran Indonesia Electric Motor Show (IEMS) 2019 4-7 Agustus.
Rudi Susanto Rahardjo, sang pemilik mengaku mengubah VW Kodoknya dari konvensional menjadi kendaraan berbasis listrik karena alasan tak ingin tergerus zaman.
“Saya menolak punah,” kelakar Rudi kepada Tribunnews di BPPT Serpong, Tangerang Selatan, Sabtu (7/9/2019).
Ia menjelaskan untuk mengubah VW kodok listrik yang diklaim pertama di dunia ini tidak serumit yang dibayangkan alias plug and play.
Rudi memakai motor listrik siap pakai besutan EV-West, produsen berbagai komponen kendaraan listrik asal Amerika Serikat sebagian lagi diimpor dari Jepang.
Baca: Ada Korsleting Mesin, VW Combi Pasutri Bule Australia Terbakar di Blitar, PMK Padamkan Api 30 Menit
Untuk penghantar daya, Rudi mengaku tetap menggunakan girboks bawaan asli sang Kodok. "Pakai adaptor lagi untuk menyambung dari motor ke girboks," kata Rudi.
Baterainya lithium ion dengan spesifikasi 40 kWh. Lama pengecasan membutuhkan waktu 4 sampai 5 jam jika memakai colokan rumah.
Namun, bisa lebih cepat jika diisi dengan mode fast charging di stasiun pengisian.
Ia mengatakan VK kodoknya beroperasi setiap hari dari rumahnya di Jakarta Barat menuju kantor di kawasan MT Haryono Jaksel.
“Kalau biaya konversi keseluruhan kurang lebih 1 milyar,” tutupnya.