Suzuki Jimny Tetap Berpenggerak Roda 4X4 Bila Diputuskan Diproduksi di Indonesia
PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) memastikan Suzuki Jimny tetap berpenggerak 4x4 bila diputuskan produksi di Tanah Air.
Penulis: Fajar Anjungroso
TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG - PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) memastikan Suzuki Jimny tetap berpenggerak 4x4 bila diputuskan produksi di Tanah Air.
"Salah satu faktor pendorongnya adalah peraturan baru soal carbon tax, ini bisa menurunkan pajak 4x4 ini juga menjadi insentif buat kami. Dengan harga bisa lebih murah lagi, harapanya secara volume bisa naik dan ekspor kami pastikan bisa terbuka juga peluangnya," kata Direktur Pemasaran PT SIS Donny Saputra.
"Jadi masalah produksi 4x2 atau 4x4 yang jadi penghalang kan hanya pajak saja, bila nanti cukai karbon diberlakukan tidak berpengaruh lagi. Jadi kalau sudah diundangkan tidak ada masalah lagi soal sistem penggerak, kita produski 4x4 pun tak masalah," lanjut dia.
Sebelumnya, dia menekankan pihak prinsipal Suzuki Jepang merestui Suzuki Jimny diproduksi di Indonesia.
"Dari beberapa pertemuan kami sudah dapat sinyal-sinyal positif dari prinsipal. Hanya tinggal ketuk palu saja, mudah-mudahan bisa secepatnya," kata Donny.
Pihak prinsipal, sambung dia, mulai menanyakan masalah lebih detail dalam beberapa pertemuan dan persentasi. Konkretnya seperti volume produksi, investasi, dan lain sebagainya.
Baca: Syarat Ini Bisa Bikin Harga Suzuki Jimny Lebih Murah Rp 30 Jutaan
Bila Suzuki Jimny diproduksi di Tanah Air bisa terealisasi, Donny menilai sebagai peluang bagi Indonesia untuk mengekspor kendaraan ikonik Suzuki itu ke negara lain.
Bahkan Donny mengaku pihak prinsipal juga kewalahan memenuhi permintaan pasar.
"Untuk inden itu bukan hanya Indonesia saja, beberapa negara lain juga sama seperti di Eropa, bahkan di Jepang sendiri. Jimny saat ini hanya diproduksi di Jepang, satu bulan 5.000 unit, sedangkan permintannya sangat tinggi, ini jadi peluang bagi Suzuki Indonesia bisa ikut ekpor juga," terangnya.
Harus diakui, Suzuki Jimny mendapat respons luar biasa dari konsumen. Tercatat sejak jumlah antreannya saat ini sudah mencapai angka 2.000-an unit.
Dari total pemesanan tersebut, sampai saat ini baru beberapa unit saja yang sudah terkirim ke garasi konsumen.
"Total yang sudah kita distribusi baru 200 unit, itu untuk pemesanan dari empat bulan lalu, Juni 2019 lalu. Satu bulan itu kan kita dapat 50 unit, jadi selama empat bulan ini kita sudah kirim segitu (200 unit)," kata Donny.