Harley Davidson Menyerah di Pasar India, Tak Hanya Stop Produksi Tapi Juga Penjualan
Harley Davidson juga melaporkan akan menambah biaya restrukturisasi sebesar 75 juta dolar AS.
Penulis: Lita Febriani
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Lita Febriani
TRIBUNNEWS.COM - Harley Davidson telah mengumumkan rencananya untuk cabut dari pasar otomotif India.
Produsen kendaraan roda dua asal Amerika Serikat ini akan menghentikan penjualan dan operasi manufaktur di negera Bollywood tersebut.
Harley Davidson mengatakan bahwa akan menggunakan strategi baru "The Rewire" yang bertujuan untuk merombak model operasi dan struktur pasarnya.
Di bawah rencana baru, pabrikan motor besar dari Amerika berencana untuk menutup fasilitas manufakturnya di Bawal, India dan secara signifikan mengurangi ukuran kantor penjualannya di Gurgaon.
Mengutip BikeWale, Minggu (27/9/2020), merek Amerika Serikat ini juga melaporkan akan menambah biaya restrukturisasi sebesar 75 juta dolar AS.
Perusahaan menambahkan dalam pernyataan pers bahwa mereka mengubah model bisnisnya di India dan mengevaluasi opsi untuk terus melayani pelanggannya.
Baca: Jual Harley Davidson Curian, Tersangka Tidak Sadar Pembelinya Kapolres Jembrana
Jaringan dealer akan terus melayani pelanggan selama masa kontrak tertentu.
Harley Davidson belum memberi tahu pelanggannya di India tentang dukungan di masa mendatang.
Baca: Bermodus Test Drive lalu Bawa Lari Motor Harley Davidson, Pelaku Ditangkap di Cigudeg Bogor
Menyoal strategi "The Rewire" direncanakan bakal berlanjut hingga akhir tahun 2020.
Setelah itu, perusahaan akan melakukan strategi "The Hardwire" yang direncanakan untuk tahun 2021-2025 dan bertujuan untuk membangun kembali merek Harley Davidson dan produk.
Foto : Istimewa. Harley Davidson.