Truk ODOL Jadi Pemicu Kecelakaan Maut di Tol Cipali yang Libatkan Travel Gelap
Kecelakaan maut ini melibatkan sebuah microbus Mitsubishi yang menabrak bagian belakang truk tronton Hino sarat muatan berplat nomor R 1857 GC.
Penulis: Hari Darmawan
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews, Hari Darmawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Senin (30/11/2020) dinihari tadi sekitar pukul 03.00 WIB terjadi kecelakaan maut di ruas jalan Tol Cipali KM 78 Jalur A dari Jakarta ke arah Cirebon dan menyebabkan 10 orang tewas dan dua luka ringan.
Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Budi Setiyadi, menyebutkan kecelakaan ini melibatkan sebuah microbus Mitsubishi yang menabrak bagian belakang truk tronton Hino Ranger sarat muatan berplat nomor R 1857 GC.
Budi Setiyadi menjelaskan, kronologis kejadian ini bermula saat microbus yang diduga merupakan armada travel gelap datang dari arah Jakarta menuju Cirebon dan kemudian menabrak Hino tronton yang melaju di depannya.
Baca juga: Buntut Laka Maut Tabrak Belakang Microbus Vs Truk Hino Tronton, Kemenhub Berlakukan Transfer Muatan
Kecelakaan maut di jalan tol Cipali ini serupa dengan kecelakaan yang terjadi sehari sebelumnya di ruas Tol Cileunyi KM 150+500, Minggu 29 November 2020 dini hari.
Baca juga: Pertemuan Terakhir dengan Cucu, Nenek Tewas dalam Kecelakaan Tol Cipali setelah Tengok Cucu Khitanan
Kecelakaan di Cileunyi tersebut memakan korban 7 orang meninggal termasuk 1 balita.
"Kedua kecelakaan ini menimpa travel gelap. Penyebab kecelakaan salah satunya karena masyarakat memaksa menggunakan travel gelap," ucap Budi Setiyadi.
Baca juga: Fakta-fakta Kecelakaan Maut di Tol Cipali Km 78, Ada Motor dan Mesin Jenset di Dalam Mobil Elf
Resikonya kalau travel gelap, lanjut Budi, tidak ada izin operasionalnya dan (santunan untuk) sopirnya tidak dijamin, bagaimana kemampuannya juga tidak pasti.
Kecelakaan di Cipali ini microbus menabrak (dari belakang) truk yang over dimension dan overload (ODOL) bermuatan bata hebel.
"Kecelakaan di Cipali tersebut juga salah satunya karena faktor jalanan yang gelap dan cuaca gerimis," kata Budi.
Celakangnya, truk Tronton sarat muatan ini tidak memasang stiker Alat Pemantul Cahaya (APC).
Hal itu diperburuk oleh kendaraan travel yang melaju dengan kecepatan tinggi dari arah belakang.
Akibat laka ini, badan microbus di kabin depan langsung ringsek dan gepeng menghantam bagian bak belakang truk tronton Hino Ranger.