TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Centrepark Citra Corpora (CentrePark) resmi mengakuisisi 100 persen saham perusahaan pengelola parkir asal Denmark, ISS Parking, melalui perjanjian pembelian saham dengan PT ISS Parking Management.

Namun, berapa besarnya kesepakatan pembelian saham tersebut kedua pihak memilih merahasiakan.

Keputusan akuisisi ini sekaligus menunjukkan bahwa Grup CentrePark fokus dan konsisten di dalam pengelolaan bisnis perparkiran di Indonesia.

Akuisisi ini pula diharapkan mampu mempermudah langkah Centrepark untuk melebarkan bisnis perparkiran kendaraan ke kawasan Asia Tenggara.

Baca juga: Jalan Kecil dan Area Parkir Tidak Tertata Disebut Penyebab Kemacetan di Kawasan Puncak Bogor

Pendiri dan Chief Executive Officer Grup CentrePark Charles Oentomo, Rabu (30/12/2020) mengungkapkan, akuisisi ini akan mengakselerasi secara massif dan terintegrasi kinerja bisnis Grup CentrePark.

“Ini adalah perjalanan panjang untuk CentrePark dan tim. Akuisisi ini membuktikan bahwa perusahaan parkir nasional juga mampu ekspansi ke luar negeri," ujarnya.

Baca juga: Saat Parkir Mobil di Pinggir Jalan, Jangan Lupa Perhatikan 3 Hal Ini Ketika Membuka Pintu

Pihaknya berharap, layanan CentrePark semakin menjangkau masyarakat yang lebih luas dengan pengalaman parkir yang semakin inovatif.

Meski tidak disebutkan berapa nilai akuisisinya, Charles menyatakan, tambahan 118 titik di Indonesia dari hasil akuisisi ini membuat ekspansi bisnis CentrePark akan semakin luas.

“Resmi mengakuisisinya sejak 27 Februari 2020 lalu. Empat bulan pertama setelah akuisisi namanya masih ISS Parking Management, namun per Juli 2020 lalu kami rebranding menjadi IPM Parking," ujarnya.

IPM merupakan singkatan dari PT Inovasi Parking Mandiri. "Jadi PT IPM ini under Grup CentrePark. Kami sedang siapkan business road map nya seperti apa, termasuk target transaksi full cashless di 2021,” kata dia.

Chief Finance Officer Grup CentrePark Chris Haryadi menyatakan, IPM Parking disiapkan untuk menyasar segmen premium seperti gedung perkantoran grade A, pusat perbelanjaan kelas atas, hotel bintang 5 dan properti-properti premium class lainnya dengan dukungan teknologi perparkiran terbaru.

“Kami ingin konsumen di kelas taraf ekonomi yang cenderung lebih tinggi, bisa merasakan pengalaman memarkirkan kendaraannya dengan baik tanpa perlu cemas saat menitipkan kendaraanya kepada kami,” kata Chris.

Pihaknya membuka peluang kerja sama dengan manajemen maupun pemilik lahan dan properti untuk mengelola lahan parkirnya.

Pihaknya juga telah merancang teknologi Parking Management System yang praktis mulai dari proses keluar masuk (in/out) kendaraan yang mengandalkan Manless Parking System, hingga sistem pembayaran elektronik atau cashless demi mendukung Gerakan Nasional Non Tunai.

Total transaksi non tunai CentrePark saat ini baru mencapai 35 persen dan targetnya di akhir 2021 sudah full cashless.