Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Otomotif

Selain Jadi Rajanya Pick Up, New Carry Juga Jadi Pendulang Devisa di Pasar Ekspor

"Kita sudah ekspor ke 30 negara, dan juga terus berlanjut ke Suzuki New Carry juga," ujar Managing Director 4W & Marketing PT SIS Hideaki Tokuda

Editor: Choirul Arifin
zoom-in Selain Jadi Rajanya Pick Up, New Carry Juga Jadi Pendulang Devisa di Pasar Ekspor
dok.PT SIS
Suzuki New Carry Pick up. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Selain menjadi produk kendaraan niaga ringan jenis pick up terlaris di pasar domestik, New Carry pick up juga menjadi kontributor bagi perolehan devisa untuk negara.

Karena, pick up produksi Indonesia ini juga diekspor ke puluhan negara di Asia, Oceania hingga Amerika Latin, bahkan sejak Suzuki Carry generasi sebelumnya.

"Untuk pasar ekspor, ini bukan hal yang baru bagi New Carry. Kita sudah ekspor ke 30 negara, dan juga terus berlanjut ke Suzuki New Carry juga," ujar Managing Director 4W & Marketing PT SIS Hideaki Tokuda dalam bincang dengan media di acara peluncuran New Carry facelift baru-baru ini via aplikasi Zoom.

Hideaki menjelaskan, negara-negara yang menyerap Suzuki New Carry buatan Indonesia adalah pasar dari negara-negara yang sebelumnya telah biasa mengimpor Suzuki Carry versi sebelumnya.

"Sekarang baru diekspor tapi sebelumnya kita sudah ekspor (Carry). Negara-negara yang dulu mengimpor (Carry lama), sekarang mengimpor juga, jadi tetap kontinyu," jelasnya.

"Di sini tidak ada tambahan negara (importor), tapi yang ada masih tetap kontinu (mengimpor)," ujar Hideaki.

Baca juga: New Carry Jadi Penguasa Pasar Absolut di Segmen Pick Up 1 Ton

Dijelaskan, meski kondisi pasar sedang pandemi Covid-19,  nyatanya permintaan impor New Carry tetap tinggi. "Jadi selama corona ini, demand masih kuat, terutama di negara Asean," ungkapnya.

Berita Rekomendasi

Untuk pasar ekspor, New Carry pick up memang menjadi tulang punggung Suzuki bersama-sama dengan All New Ertiga.

Baca juga: New Carry Pick Up Facelift Meluncur dengan Tampang Baru, Harga Mulai Rp 152,5 Juta

Selama bulan November 2020 lalu misalnya, dari total 3.957 unit kendaraan yang berhasil dikapalkan untuk dikirim ke pasar luar negeri, All New Ertiga berkontribusi sebanyak 1.414 unit atau 35,7 persen disusul New Carry sebanyak 1.281 unit atau sebesar 32 persen dari total ekspor.

Permintaan ekspor terbanyak untuk kendaraan Suzuki selama November 2020 lalu berasal dari Vietnam sebesar 25 persen dari total ekspor Suzuki Indonesia, disusul permintaan dari Filipina sebesar 20 persen.

Baca juga: SUV Kompak Renault Kiger Segera Mengaspal di Indonesia

Aris Yuliyantoro, Assistant Dept. Head Production Planning Control PT Suzuki Indomobil Motor beberapa waktu lalu mengatakan, meningkatkan dan mempertahankan kinerja ekspor bukan hal yang mudah, terlebih di saat ada wabah pandemi seperti saat ini.

Pihaknya terus berupaya mengekspor kendaraan Suzuki ke berbagai negara. Hasilnya, ekspor New Carry melonjak 60 persen dari bulan Oktober.

Peningkatan volume ekspor tersebut mendorong Suzuki untuk terus memenuhi permintaan ekspor mobil di pasar global, khususnya untuk produk unggulan yang menggunakan komponen lokal hingga mencapai 85% agar dapat berkontribusi pada industri otomotif nasional.

Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menyebutm pertumbuhan ekspor mobil per bulan dapat dikatakan positif sepanjang 2020.

Sempat lesu di semester I, memasuki semester II angka ekspor perlahan tumbuh.

Dari Januari hingga November 2020 ini, Suzuki berhasil mengekspor 41.988 unit kendaraan yang didominasi All New Ertiga, New Carry, dan XL7.

Aris menyebut, positifnya kinerja ekspor Suzuki All New Ertiga dan New Carry serta model Suzuki lainnya membuktikan bahwa produk-produk Suzuki Indonesia diakui kualitasnya dan diterima dengan baik oleh dunia internasional.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas