Kasus Laka Lantas Masih Tinggi, Autocillin Gulirkan Kampanye #SudahZiapAman
Selama Januari hingga Oktober 2020 saja, kerugian materiil akibat kasus kecelakaan lalu lintas mencapai Rp163 miliar dari total 83.715 kejadian
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kasus kecelakaan lalu lintas di Indonesia yang membawa kerugian jiwa dan materiil karena kecerobohan pengguna jalan masih sangat tinggi.
Data Kementerian Perhubungan RI menyebutkan, 61 persen kecelakaan terjadi karena faktor manusia, 30 persen faktor sarana prasarana, dan 9 persen faktor pemenuhan persyaratan laik jalan.
Selama Januari hingga Oktober 2020 saja, kerugian materiil akibat kasus kecelakaan lalu lintas mencapai Rp163 miliar dari total 83.715 kejadian kecelakaan.
Data Korlantas Polri tahun 2020 menyatakan, ada 10 perilaku tidak berkeselamatan, antara lain perilaku ceroboh terhadap lalu lintas dari depan (25.136 kasus), gagal menjaga jarak aman (23.308 kasus), ceroboh saat belok (15.045 kasus), hingga ceroboh saat menyalip (10.102 kasus).
Prihatin atas tren ini, Autocillin, produk asuransi kendaraan dari Adira Insurance menggulirkan kampanye #SudahZiapAman untuk mengajak masyarakat agar aman dalam berkendara dan menekankan pentingnya perlindungan kendaraan.
Baca juga: Pengamat: Penegakan Aturan untuk Mencegah Kecelakaan Lalu Lintas Masih Kurang
Direktur Adira Insurance, Wayan Pariama mengatakan, selama ini Adira Insurance secara konsisten meningkatkan kesadaran masyarakat dalam berperilaku selamat dan aman di jalan.
Baca juga: Menhub: Setiap Jam Ada 2-3 Orang Meninggal Dunia Karena Kecelakaan Lalu Lintas
"Selama 10 tahun terakhir, semangat ini kami gaungkan lewat kampanye I Wanna Get Home Safely (IWGHS) dengan berbagai inisiatif untuk mendukung keselamatan jalan terbaik," ujarnya, Rabu (28/4/2021).
Kampanye dengan hastag #SudahZiapAman ini merupakan kelanjutan dari kampanye IWGHS.
Adira Insurance baru-baru ini memetakan profil keselamatan jalan di Indonesia melalui Road Safety Behavior Research, sebagai bagian dari kampanye IWGHS.
Dari riset tersebut didapati temuan data bahwa rata-rata indeks keselamatan berkendara pada 15 kota yang disurvei sebanyak 76 persen mencerminkan adanya kesenjangan antara pemahaman dalam keamanan berkendara.
Sementara, pengetahuan tentang keselamatan di jalan raya hanya 87 persen, kesadaran/sikap 83 persen dan perilaku aman di jalan raya hanya 58 persen.
Bersamaan dengan digulirkannya kampanye ini, Adira Insurance juga mengedukasi tentang produk asuransi kendaraan Autocillin yang memberikan rasa aman saat berkendara dengan
perlindungan dari risiko-risiko di jalan seperti kecelakaan, banjir serta huru-hara.
Dalam berkendara, ada berbagai risiko tidak terduga yang mengintai pengendara. Kondisi keselamatan jalan di Indonesia secara umum masih belum memuaskan, karena sebagian besar pengguna jalan belum menerapkan perilaku keselamatan yang baik di jalan.
Wayan menjelaskan, keamanan dan keselamatan di jalan tidak hanya ditujukan untuk diri sendiri, tetapi untuk kepentingan bersama. Belum lagi risiko-risiko yang harus ditanggung apabila terjadi musibah saat berkendara di jalan.
Misalnya, saat mengalami kecelakaan beruntun, ada pihak-pihak lain yang juga dirugikan dari musibah tersebut. Karena itu, penting untuk memiliki asuransi kendaraan yang mampu melindungi secara lengkap baik diri sendiri maupun orang lain.
Begitu pula tanggung jawab pihak ketiga yang merupakan salah satu jaminan perluasan dari Autocillin.
Layanan asuransi kendaraan Autocilin saat ini dilengapi fitur Autocillin Mobile Claim Application untuk layanan pengajuan klaim via online, Autocilin Rescue, Autocillin Mobile Service, STNK Renewal Service dan layanan 24 jam Adira Care 1500 456.
Wayan menyatakan, ke depan pihaknya mengajak semua pemangku kepentingan untuk melakukan upaya kolektif, baik pemerintah, swasta, maupun masyarakat umum, guna menciptakan keamanan dan keselamatan jalan yang berkelanjutan.
"Kami terus memberikan rasa aman melalui berbagai fitur yang memberikan kemudahan bagi pelanggan,” ungkap Wayan.
Pegiat otomotif Jujuk Margono menyatakan sangat prihatin banyak kasus kecelakaan di jalan raya dipicu oleh faktor kesalahan manusia (human error).
"Kasus human error selama ini menjadi kontributor besar terhadap kasus kecelakaan lalu
lintas. Padahal, justru faktor ini yang paling bisa dihindari apabila kita selalu memprioritaskan keamanan dan mempersiapkan perlindungan bagi diri, kendaraan, dan orang lain," ujarnya.
Dia menilai, kampanye #SudahZiapAman yang digaungkan Autocillin perlu kita dukung untuk menciptakan jalanan yang aman untuk semua.