Mengenal Teknologi Ban Michelin, Sang Pemasok Tunggal untuk Balapan MotoGP 2021
Ban harus dijaga pada suhu ideal dengan disimpan di kotak penghangat dengan suhu kurang lebih 90°C sebelum ban dipacu di lintasan.
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Produsen ban asal Prancis, MIchelin, kembali dipecaya sebagai pemasok tunggal ban untuk balapan motor MotoGP 2021 yang sudah dimulai sejak Maret lalu.
Status pemasok tunggal ban untuk MotoGP dipegang MIchelin sejak 2016.
Setiap tahun selama musim pagelaran MotoGP, produsen ban ini memperbarui rangkaian ban yang digunakan oleh para pembalap berlaga di lintasan.
Tahun ini ada dua seri ban yang diusung, yakni Michelin Power Slick yang merupakan tipe ban balap tanpa kembangan dan Michelin Power Rain, ban balap spesialis trek basah.
Berbekal pengalaman pada 2020 lalu dan mengacu pada regulasi balapan musim 2021 ini, Michelinmemperkenalkan rangkaian ban untuk sesi balap yang lebih beragam.
Total ada lima tipe ban Michelin yang digunakan pada MotoGP musim 2021 ini yaitu Michelin Power Slick dengan karakter komponen soft, medium, dan hard; serta Michelin Power Rain dengan karakter soft dan medium.
Baca juga: Terinspirasi dari Formula E, Michelin Ciptakan Ban untuk Kendaraan Listrik
Presiden Direktur Michelin Indonesia Steven Vette menjelaskan Michelin memiliki tim khusus yang terlibat di gelaran Moto GP, yaitu tim Michelin Motorsport.
Tim motorsport ini berbasis di Clermont-Ferrand, Perancis.
Baca juga: Tujuh Tips Aman Berkendara Motor Selama Masa Pandemi
Selama program uji pre-season, tim ini sukses meraih target pengembangan ban yang diinginkan dan hasil memuaskan.
Lima varian ban yang dibuat ini lebih efisien dan tahan di segala kondisi, sehingga lebih sesuai dengan karakter motor pebalap dengan tetap memiliki cengkeraman maksimal.
Baca juga: Tips Mengemudi Mobil dengan Teknik Eco Driving untuk Maksimalkan Efisiensi Bahan Bakar
Pada sesi pengujian pra-musim di Qatar, ban mereka memecahkan dua rekor baru untuk Losail.
Yaitu lap tercepat di lintasan oleh tim dari Ducati, Jack Miller (1 menit 53,183 detik) dan kecepatan tertinggi yang pernah tercatat, oleh pembalap Pramac Ducati, Johann Zarco (357,6 kilometer per jam).
Untuk MotoGP, Michelin menggunakan ban dengan komponen khusus yang tidak dapat digunakan untuk menggeber motor di jalanan biasa.
Ban untuk balap memiliki konstruksi yang disesuaikan dengan kondisi aspal di sirkuit.
Slick tyre untuk ban belakang yang baru memiliki konstruksi yang lebih linear membuat kontak sentuh dengan aspal lebih baik.
Konstruksi ban yang mereka ciptakan membuat ban dapat terdeformasi lebih baik dalam menghadapi tikungan dan kondisi motor miring dengan menghasilkan cengkeraman yang kuat.
Kondisi ini dapat meningkatkan performa motor dan pembalap saat perlombaan berlangsung.
Menurut Piero Taramasso, Manajer Michelin Motorsport, konstruksi ban baru yang pertama dihadirkan di musim MotoGP 2020 membuat traksi ban menjadi lebih besar saat menggunakan gas untuk keluar tikungan.
Ban ini juga diklaim lebih memaksimalkan kemampuan motor saat berpacu di lintasan dibanding MotoGP musim lalu.
Selain itu, teknologi yang terdapat pada ban ini dapat memungkinkan deteksi otomatis jenis komponen ban yang digunakan saat balapan dan informasi ini menggunakan teknologi nirkabel yang tersedia untuk pembalap dan tim.
Suhu Ideal
Untuk menghasilkan performa yang optimal, ban harus dijaga pada suhu ideal dengan disimpan di kotak penghangat dengan suhu kurang lebih 90°C sebelum ban dipacu di lintasan.
Karena temperatur ideal ban depan adalah 100°C sementara ban belakang 120°C atau lebih.
Menurut Piero Taramasso, sebelum digunakan, ban ditutupi dengan tyre warmer untuk menjaga suhu ban tetap di level bawah dari rentang penggunaan optimalnya.