Laporan Wartawan Tribunnews.com, Sanusi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Berperan aktif untuk berkontribusi pada penurunan emisi, Toyota Indonesia berkomitmen terus mempopulerkan penggunaan kendaraan elektrifikasi sebagai sarana mobilitas masyarakat.

Sudah mulai bergerilya secara aktif semenjak 2009, Toyota-Astra Motor bersama brand Toyota dan Lexus hingga akhir kuartal ketiga 2021 secara total sudah memasarkan hampir 5.000 unit kendaraan elektrifikasi berbagai model dan teknologi.

Dikutip dari acara webinar Toyota minggu lalu, secara total melalui kendaraan elektrifikasi sudah menyumbang potensi penurunan kadar CO2 hingga mencapai 300.000 g/Km apabila dibandingkan dengan penjualan yang sama dr model Non Elektrfikasi.

Potensi pencapain penurunan emisi ini sama dengan mengurangi emisi dari 2.000 unit kendaraan Non Elektrfikasi dengan kadar emisi di level 150g/Km. Dengan perhitungan apabila kendaraan kendaraan elektrifikasi Toyota tersebut minimal berjalan 50.000 km, maka secara total ada penurunan kadar CO2 sebesar 15.000 ton.

Baca juga: SUV Listrik Toyota bZ4x Diluncurkan Pertengahan 2022, Ini Bocoran Spesifikasinya

“Keinginan kami yang utama adalah sejalan dengan pemerintah ikut berkontribusi pada penurunan emisi. Salah satunya adalah engan mempopulerkan penggunaan kendaraan ramah lingkungan, baik elektrfikasi maupun konvensional yang semakin kesini juga semakin baik emisinya,” kata Marketing Director Anton Jimmy, beberapa waktu lalu.

Upaya Toyota Indonesia tersebut juga selaras dengan komitmen Indonesia terhadap masalah lingkungan yang disampaikan oleh Presiden Joko Widodo dalam pidatonya pada KTT Pemimpin Dunia tentang Perubahan Iklim atau COP26 di Scottish Event Campus, Glasgow, Skotlandia, Senin (1/11/2021).

Dalam COP26, Presiden Joko Widodo juga menyampaikan rencana Indonesia dalam mengembangkan ekosistem mobil listrik sebagai salah satu langkah serius untuk menangani masalah perubahan iklim.