Indonesia Tak Terimbas Kelangkaan Chip Semikonduktor, Ini Rahasianya dari Menperin
Kelangkaan chip semikonduktor yang terjadi di global nyatanya tidak berimbas terlalu besar di Indonesia.
Penulis: Lita Febriani
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews, Lita Febriani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kelangkaan chip semikonduktor yang terjadi di global nyatanya tidak berimbas terlalu besar di Indonesia.
Hal ini berkat kerja keras Kementerian Perindustrian di bawah kepemimpinan Agus Gumiwang Kartasasmita yang sempat dua kali menemui principals para Agen Pemegang Merek (APM) yang ada di Indonesia.
"Dalam dua kali kunjungan saya ke Jepang, saya sudah sampaikan agar mereka mendahulukan atau memprioritaskan pengiriman chip semikonduktor kepada pabrik-pabriknya di Indonesia. Jadi saya minta jangan dulu mereka kirim chip semikonduktor ke negara lain," tutur Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita saat Jumpa Pers Akhir Tahun 2021 dan Outlook 2022 di Kantor Kementerian Perindustrian, Jakarta, Rabu (29/12/2021).
Baca juga: Toyota Mulai Produksi Mobil Elektrifikasi di Indonesia Tahun Depan, Ini Modelnya
Berkat diskusi tersebut, para perusahaan induk APM mobil di Jepang memprioritaskan Indonesia guna memenuhi permintaan mobil yang tengah naik.
"Alhamdulillah walaupun ada kekurangan chip semikonduktor karena banyaknya demand dari masyarakat karena PPnBM nol persen, tetapi keadaan atau kekurangan chip semikonduktor di Indonesia ini masih lebih baik dibandingkan negara-negara lain," jelas Agus.
Baca juga: Honda Pede Tutup Tahun dengan Penjualan Motor Capai 3,9 Juta Unit
Guna memperluas pertumbuhan industri otomotif Tanah Air, Agus juga meminta para principals kendaraan asal Jepang untuk memperlebar ekspor mereka dari Indonesia.
"Saya juga meminta kepada para principals perusahaan otomotif agar mereka mau memperluas pasar ekspor dan alhamdulilah Toyota akan ada perluasan ekspor ke beberapa negara baru, kemudian Honda juga mulai tahun ini, Suzuki juga akan memperluas ekspornya mulai tahun ini dari Indonesia kepada negara-negara baru yang selama ini mereka belum ekspor," jelas Menperin.