SPK Honda HR-V Terbaru Tembus 8.000 Unit, Inden Makin Panjang, Ini Sebabnya
Sejak diluncurkan pada Maret lalu, PT Honda Prospect Motor (HPM) telah menerima sebanyak 8.000 Surat Pemesanan Kendaraan
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Lita Febriani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sejak diluncurkan pada Maret lalu, PT Honda Prospect Motor (HPM) telah menerima sebanyak 8.000 Surat Pemesanan Kendaraan atau SPK.
Banyaknya pemesanan membuat konsumen harus mengantre untuk mendapatkan unit yang sesuai keinginan.
Pemesanan paling banyak datang dari daerah Jakarta, yang juga membuat wilayah ini memiliki inden terlama.
Baca juga: Honda Brio Virtual Modification Kembali Digelar, Tantang Kreativitas Pecinta Otomotif
"SPK paling tinggi ya Jakarta 39 persen, kemudian kontribusi tipe SE masih nomor satu sekitar 59 persen, kemudian yang turbonya 20 persen dan tipe E 19 persen sisanya tipe S," tutur Billy dalam jumpa pers virtual, Rabu (18/5/2022).
Lebih lanjut Billy menerangkan bahwa inden terjadi lama tergantung dari daerah, warna dan tipe yang banyak dipesan.
Selain itu, antrean semakin panjang akibat belum kembalinya suplai chip semikonduktor yang masih langka.
Baca juga: New Honda Brio RS Urbanite Edition Jadi Mobil Clerk of The Course untuk ISSOM 2022
"Kalau secara nasional SPK-nya itu lebih dari 8.000 unit. Produksi itu sangat ditentukan oleh pasokan chip semikonduktor seperti Honda BR-V yang tipe Honda sensing itu pasukan chip semikonduktornya terbatas," jelasnya.
HPM optimistis konsumen Honda HR-V tidak akan kabur alias batal memesan mobil ini, karena kebanyakan pesanan datang dari Honda loyalis yang sudah lama mengenal produk Honda.
"Kami yakin dan percaya konsumen HR-V itu konsumen yang mau menunggu karena mereka tahu apa yang ingin mereka miliki, mobil ini bagus sekali dari sisi desain hingga fitur. Kami mohon maaf kepada konsumen karena harus menunggu, sebab adanya pasokan chip semikonduktor yang terhambat. Kami sudah meminta kepada principal kami untuk memberikan alokasi lebih dengan melihat SPK yang sudah mencapai 8.000 unit ini," ungkap Billy.
Secara wholesale, HPM sendiri telah mengirimkan HR-V dari pabrik ke dealer sebanyak 1.500 unit di bulan lalu dan produksi akan terus digenjot.
"Bulan ini kita bisa mendeliverikan secara wholesale sekitar 1.500 unit, kemudian Juni juga akan ditingkatkan lagi dari 1.500 hingga 2.000 unit. Kemudian Juli kalau tidak ada hambatan juga alokasinya akan ditambah lagi," ujar Billy.