Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mikael Dafit Adi Prasetyo

TRIBUNNEWS.COM, CALIFORNIA – Tesla pada Rabu (21/12/2022) dikabarkan telah memberi tahu karyawannya bahwa mereka sedang menerapkan pembekuan perekrutan dan mengonfirmasi gelombang PHK lainnya akan datang pada kuartal pertama 2023.

Dilansir dari Electrek, CEO Tesla Elon Musk sebelumnya juga pernah meminta dewan eksekutif Tesla untuk menghentikan sementara semua perekrutan dan memangkas 10 persen staf.

Meskipun belum ada pernyataan resmi dari Tesla terkait kabar tersebut, disinyalir PHK lanjutan disebabkan karena investor prihatin dengan sikap Elon Musk dalam mengelola Twitter, platform media sosial yang diakuisisinya pada Oktober lalu seharga 44 miliar dolar AS.

Selain itu, analis Tesla juga memangkas target harga saham mereka karena khawatir pelemahan permintaan dari China bakal membebani pengiriman kendaraan listrik (EV) tahun depan.

Terlepas dari itu, saham Tesla kembali anjlok pada Senin (19/12) setelah Musk melakukan polling soal dia harus berhenti jadi CEO Twitter.

Tesla Sudah PHK 200 Karyawan

Menurut Fortune, pada Juni lalu Tesla sudah mem-PHK ratusan pekerja khusus di tim autopilot setelah menutup pabrik kendaraan listrik di California, AS.

Saat itu, Tesla mengatakan bahwa sekitar 200 karyawannya yang bekerja di San Mateo, AS akan terkena dampak PHK. Kebanyakan karyawan yang di-PHK adalah spesialis anotasi data yang berstatus karyawan tetap maupun kontrak.

Baca juga: Penjualan Supercar Listrik Merugi, Tesla Berencana Pecat Karyawan di Januari 2023

Kantor Tesla di San Mateo diketahui mempekerjakan 350 karyawan, beberapa di antaranya telah dipindahkan ke fasilitas terdekat.

Mereka bertugas melabeli gambar untuk mobil dan lingkungan yang mereka navigasikan, seperti rambu jalan dan jalur lalu lintas.

Baca juga: Kinerja Tesla di Pasar Wall Street Anjlok 55 Persen, Tertinggal Jauh dari Para Pesaing

Tesla menyatakan, upaya restrukturisasi berfokus pada area yang tumbuh terlalu cepat. Beberapa pekerja dan insinyur diketahui telah diberhentikan dan dalam beberapa kasus, karyawan yang baru bekerja selama beberapa minggu pun juga terkena PHK.