Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Otomotif

Kemenko Perekonomian: Insentif Mobil Listrik Dilakukan Semua Negara untuk Dorong Energi Hijau

Opsi yang dipilih pemerintah menuju upaya beralih ke energi hijau adalah memperbesar permintaan kendaraan listrik melalui pemberian insentif.

Penulis: Endrapta Ibrahim Pramudhiaz
Editor: Seno Tri Sulistiyono
zoom-in Kemenko Perekonomian: Insentif Mobil Listrik Dilakukan Semua Negara untuk Dorong Energi Hijau
Endrapta Pramudhiaz
Sekretaris Kementerian Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso ketika ditemui usai acara peresmian fasilitas produksi dan pelepasan ekspor produk tembakau bebas asap Sampoerna di Karawang, Jawa Barat, Kamis (12/1/2023) 

Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz

TRIBUNNEWS.COM, KARAWANG - Kementerian Koordinator (Kemenko) Bidang Perekonomian menanggapi mengenai pemberian insentif mobil listrik diperuntukkan bagi orang kaya.

Sekretaris Kemenko Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso mengatakan ini konteksnya lebih bagaimana semua negara mendorong peralihan ke energi hijau.

"Insentif ini dilakukan semua negara. Jadi, bukan hanya di Indonesia. Komitmen kita ingin mendorong ekonomi hijau hingga energi hijau. EV ini sudah kita atur bahwa kita akan memberikan insentif," katanya ketika ditemui di Pabrik PT HM Sampoerna di Karawang, Jawa Barat, Kamis (12/1/2023).

Dalam hal ini, opsi yang dipilih Pemerintah menuju upaya beralih ke energi hijau adalah memperbesar demand (permintaan) kendaraan listrik melalui pemberian insentif.

Baca juga: Aturan Insentif Kendaraan Listrik Diketok Juni 2023? Menperin: Bisa Lebih Cepat

Susiwijono menyebut rincian pemberian insentif sedang dalam proses diskusi mengenai teknis dan besarannya.

"Kemarin saya ditanya, 'Apakah benar beli mobil EV di atas Rp 1 miliar akan disubsidi seakan-akan mensubsidi orang kaya?' Saya bilang teknisnya sedang kita atur," ujarnya.

Berita Rekomendasi

Teknis pemberian insentif yang kini sedang didiskusikan ialah soal batasan harga berapa dan yang dapat subsidi pada besaran berapa.

"Lalu, ada beberapa parameter masyarakat dengan pendapatannya berapa, atau UMKM, itu yang sedang dibahas," kata Susiwijono.

Proses diskusi ini meliputi Kemenko Bidang Maritim dan Investasi, Kementerian ESDM, serta Kementerian Perindustrian.

"Anggarannya sudah didiskusikan, alokasinya berapa. Kalau hitung-hitungannya kan kalau roda empat dapat 80 juta, roda dua 7 sampe 8 juta. Katakan 7 juta aja kalau dikasih 1 juta unit sudah 1 triliun," kata Susiwijono.

Terlebih, menurut dia, masih ada wacana mengenai konversi motor BBM menjadi kendaraan listrik. Hal itu masih dalam tahap pembahasan.

"Motor juga ada konversi. Kalau konversi mengurangi yang berbasis fosil, intinya ini sedang kita bahas," ujar Susiwijono.

"Policy-nya sedang kita rumuskan. Kalau yang EV kita akan dorong habis dari supply maupun dari demand-nya," katanya melanjutkan.

Sebelumnya, pembelian kendaraan listrik yang disubsidi ini bukan sekadar wacana bahkan sudah ditegaskan oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.

Luhut menyebut saat ini pemerintah sedang menyelesaikan skema untuk mensubsidi sekitar Rp6,5 juta per pembelian sepeda motor listrik.

Skema subsidi serupa sedang dipertimbangkan untuk mobil listrik.

Namun, Luhut belum memberikan rincian untuk subsidi mobil listrik.

“Kalau mau tukar motor ke listrik tahun depan, ya. Nanti dapat subsidi,” ujar Luhut dikutip Tribun Network, Selasa (27/12/2022).

Menko Luhut menyampaikan Indonesia memiliki target setidaknya 1,2 juta adopsi sepeda listrik dan 35.000 adopsi mobil listrik pada tahun 2024.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif mengatakan wacana pemberian subsidi untuk kendaraan listrik masih dalam pembahasan.

Baca juga: Presiden Jokowi Sebut Rencana Pemberian Insentif Kendaraan Listrik Juga Dilakukan Negara Lain

"Mengenai bantuan insentif untuk kendaraan listrik sedang disiapkan dan dimatangkan karena ini mencakup anggaran dan kita harap bisa diselesaikan," ujar Arifin.

Dia melanjutkan, pemerintah mengambil pertimbangan dari negara-negara lain soal pemberian subsidi untuk kendaraan listrik

Kemudian, subsidi diberikan mengingat harga kendaraan listrik dan komponen utama seperti baterai yang masih tergolong cukup tinggi.

"Indonesia sedang proses pembuatan baterai karena kita mempunyai mineral yang cukup, sehingga menjadi daya tarik investor-investor untuk memproduksi baterai listrik," jelas Arifin.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas